ERA.id - Michelle Obama melayangkan kritik keras kepada calon presiden dari Partai Republik Donald Trump di Konvensi Nasional Demokrat. Michelle menyebut Trump rasis seperti di masa lalu yang menargetkan suaminya, Barack Obama.
"Pandangannya yang terbatas dan sempit terhadap dunia membuatnya merasa terancam oleh keberadaan dua orang pekerja keras, berpendidikan tinggi, dan sukses yang juga berkulit hitam," katanya tentang Trump, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (21/8/2024).
Bukan hanya itu saja, istri mantan presiden AS Barack Obama itu juga mengejek Trump karena referensinya di jalur kampanye tentang pekerjaan orang kulit hitam, yang menurutnya diambil oleh para migran yang menyeberang ke AS dari orang kulit hitam Amerika.
"Siapa yang akan memberi tahu dia bahwa pekerjaan yang saat ini dia cari mungkin hanya salah satu dari 'pekerjaan orang kulit hitam?'" tanya Michelle, yang menuai sorak sorai dari kerumunan.
Mantan ibu negara itu berbicara untuk mendukung calon Demokrat Kamala Harris, yang secara resmi akan menerima pencalonan partai untuk presiden di konvensi. Jika Harris terpilih, dia akan menjadi orang kulit hitam dan Asia Selatan pertama yang menjadi presiden.
Michelle juga membandingkan Harris dengan Trump dan sebagian besar warga Amerika yang tidak tumbuh kaya seperti Trump, yang merupakan anak dari seorang investor real estat.
"Kami tidak akan pernah mendapatkan keuntungan dari tindakan afirmatif kekayaan turun-temurun. Jika kita membuat bisnis kita bangkrut atau tercekik dalam krisis, kita tidak akan mendapatkan kesempatan kedua, ketiga atau keemat," sindirnya.
"Jika keadaan tidak berjalan sesuai keinginan kita, kita tidak punya kemewahan untuk mengeluh atau menipu orang lain agar bisa maju lebih jauh," imbuhnya.
Selama kampanye, Trump telah melakukan serangkaian serangan rasis dan seksis kepada Kamala Harris. Trump juga menggunakan identitas ras Harris untuk menyerang lawannya itu.
Namun menurut Michelle Obama, serangan itu adalah tipuan lamanya. Trump kerap kali menyebarkan kebohongan yang buruk dan rasis sebagai pengganti ide dan solusi yang lebih baik.
"Itu tipuan lamanya. Menggandakan kebohongan yang buruk, misoginis, dan rasis sebagai pengganti ide dan solusi nyata yang benar-benar akan membuat hidup orang lebih baik," tegasnya.
Kamala Harris resmi menggantikan Joe Biden dalam pertarungan pemilihan presiden AS mendatang setelah serangkaian kritik muncul atas penampilan buruk Biden selama debat. Biden pun mendukung Harris untuk maju dan mengalahkan Donald Trump.