ERA.id - Dikenal sebagai sosok yang eksentrik dan visioner, Pavel Durov telah menarik perhatian dunia setelah dirinya ditangkap di Prancis atas berbagai tuduhan. Penasaran dengan pendiri VKontakte dan Telegram tersebut. Berikut ini profil Pavel Durov.
Kehidupan pribadi Durov yang misterius dan keputusannya untuk meninggalkan Rusia demi kebebasan berekspresi, telah membuatnya menjadi sosok yang semakin menarik untuk diikuti.
Profil Pavel Durov
-
Berasal dari Rusia
Menurut Forbes, Durov yang lahir di St. Petersburg, Rusia Soviet, memiliki kekayaan sebesar $15,5 miliar. Pengusaha teknologi ini mendirikan layanan pesan terenkripsi Telegram bersama saudaranya Nikolai pada tahun 2013.
Durov lahir dari keluarga intelektual, dan sebagian besar kekayaan Durov berasal dari Telegram, yang memiliki 950 juta pengguna aktif dan bernilai lebih dari $30 miliar.
-
Pendiri Telegram dan VKontakte
Sebelum mendirikan Telegram, Durov mendirikan jejaring sosial Rusia bernama VKontakte. Durov menciptakan jejaring sosial tersebut pada tahun 2006 dan menjual 12% sahamnya seharga $300 juta pada tahun 2015.
Situs tersebut membawanya ke ketenaran, hingga Durov dikenal sebagai "pengusaha selebriti terbesar di Rusia," menurut The New York Times. Namun, hal itu juga berujung pada masalah politik ketika Durov menolak permintaan Kremlin untuk mengakses data VKontakte.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang mengulas Kronologi Penangkapan Pendiri Telegram di Paris
-
Dipecat VKontakte
Durov mengatakan dia dipecat pada April 2014 dari posisinya sebagai CEO VKontakte karena entitas yang didukung negara berusaha mengendalikan jejaring sosial tersebut. Hingga grup Mail.Ru, yang dimiliki oleh oligarki Alisher Usmanov, membeli jejaring sosial tersebut seharga $1,47 miliar di akhir tahun itu.
-
Meninggalkan Rusia
Durov mengatakan kepada Times bahwa dia dipaksa meninggalkan Moskow pada tahun 2014 setelah tim SWAT muncul di rumahnya.
-
Telegram Diblokir
Konflik Durov dengan Kremlin tidak berakhir dengan Vkontakte saja. Pada tahun 2018, Telegram diblokir di Rusia setelah Durov menolak memberikan akses Kremlin ke data pengguna.
Sebagai tanggapan atas pemblokiran tersebut, ratusan orang melakukan protes. Namun Telegram dipulihkan di Rusia dua tahun kemudian.
-
Telegram Melindungi Data Ukraina
Telegram memainkan peran utama dalam perang di Ukraina. Durov berjanji dalam sebuah postingan Telegram pada Maret 2022 untuk melindungi data pengguna Ukraina.
"Ketika saya menentang permintaan [Kremlin], taruhannya tinggi bagi saya secara pribadi," tulis Durov. "Saya mendukung pengguna kami apa pun yang terjadi. Hak privasi mereka adalah suci."
-
Tinggal di Dubai
Durov kemudian tinggal di Dubai pada tahun 2017 dan memindahkan operasi Telegram ke sebuah kantor di Media City Dubai.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Desember 2017, Durov mengatakan pindah ke Dubai memberinya "cara yang lebih baik untuk menggunakan [uangnya] demi kepentingan masyarakat," karena kota ini tidak memiliki pajak penghasilan pribadi.
Durov sendiri memperoleh kewarganegaraan di Uni Emirat Arab pada Februari 2021 dan dinaturalisasi sebagai warga negara Prancis pada Agustus 2021.
-
Ditangkap Polisi Prancis
Otoritas Prancis menangkap Durov di dekat Paris pada 24 Agustus 2024 di tengah penyelidikan terkait aktivitas kriminal di Telegram. Polisi menangkap Durov di bandara Le Bourget saat dia mencoba berangkat dengan jet pribadinya.
Surat perintah penangkapan mengatakan Telegram telah digunakan untuk pencucian uang, perdagangan narkoba, dan kejahatan terhadap anak di bawah umur.
Selain profil pavel durov, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…