Prancis Buru Kakak CEO Telegram Pavel Durov, Keberadaan Masih Misterius

| 04 Sep 2024 09:00
Prancis Buru Kakak CEO Telegram Pavel Durov, Keberadaan Masih Misterius
Pavel Durov (instagram/durov)

ERA.id - Pemerintah Prancis memburu kakak CEO Telegram, Pavel Durov, Nikolai. Pemburuan ini terkait kasus yang menjerat Durov. 

Mengutip Sputnik, yang mengutip dokumen administratif Prancis yang diterima dari sumber yang terlibat langsung dalam kasus ini, pihak berwenang Paris telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Durov bersaudara, yang mendirikan aplikasi perpesanan Telegram. Surat perintah penangkapan itu dikeluarkan pada 25 Maret lalu.

"Nikolai juga memiliki kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis," kata sumber tersebut.

Pavel Durov ditahan di Bandara Le Bourget di Paris pada 24 Agustus. Selama menjalani pemeriksaan, ia diketahui memiliki kewarganegaraan dari beberapa negara, termasuk Rusia, Prancis, Uni Emirat Arab, dan Saint Kitts dan Nevis.  

Pavel Durov diduga terlibat dalam sepuluh pelanggaran ringan dan tindak pidana di Prancis, termasuk keterlibatan dalam pengelolaan platform daring untuk tujuan transaksi ilegal oleh kelompok terorganisasi. Dia terancam hukuman 10 tahun penjara atas kasus tersebut.

Namun, ia belum secara resmi didakwa meski empat hari sempat ditahan. Pavel Durov justru dinyatakan bebas bersyarat setelah membayar uang jaminan sebesar 5 juta euro atau sekitar Rp 85,9 miliar.

Pavel juga dilarang meninggalkan Prancis serta diwajibkan melapor ke pihak kepolisian selama dua kali sepekan.

Media Prancis melaporkan pada 1 September bahwa Durov dan rekannya, Yulia Vavilova, terlihat berjalan-jalan di sepanjang Champs Elysees di Paris. 

Menurut media, pengusaha tersebut sedang tinggal di sebuah hotel di Paris dan telah meminta agen properti untuk mencarikan apartemen, di mana ia berencana untuk pindah pada akhir pekan mendatang.

Sementara untuk Nikolai, sejauh ini belum diketahui keberadaanya.

Rekomendasi