ERA.id - Atlet Uganda Rebecca Cheptegei meninggal dunia setelah disiram bensin dan dibakar oleh pacarnya di Kenya. Cheptegei mengalami luka bakar lebih dari 75 persen ditubuhnya.
Menurut laporan media Kenya dan Uganda mengatakan bahwa Cheptegei menderita luka bakar di lebih dari 75 persen tubuhnya dalam serangan yang terjadi pada Minggu (1/9). Pelari yang finis di urutan ke-44 di Olimpiade Paris itu meninggal dunia setelah organ tubuhnya gagal berfungsi.
"Cheptegei meninggal hari ini pukul 5:30 pagi setelah organ tubuhnya gagal berfungsi," kata direktur senior layanan klinis di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi, Owen Menach, dikutip Reuters, Kamis (5/9/2024).
Pelari Uganda itu sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di kota Lembah Rift Kenya, Eldoret setelah serangan itu.
Menteri Olahraga Kenya Kipchumba Murkomen menggambarkan kematiannya sebagai kehilangan yang mendalam. Murkomen turut menjadikan insidn ini sebagai pengingat untuk memerangi kekerasan berbasis gender di kalangan masyarakat.
"Tragedi ini adalah pengingat yang kuat bahwa kita harus berbuat lebih banyak untuk memerangi kekerasan berbasis gender dalam masyarakat kita, yang dalam beberapa tahun terakhir telah menampakkan sisi buruknya di kalangan olahraga elit," katanya.
Sementara itu, federasi atletik Uganda menyerukan keadilan bagi Cheptegei. Begitu pun dengan menteri negara bagian untuk olahraga Uganda, Peter Ogwang, mengatakan pihak berwenang Kenya akan menyelidiki pembunuhan tersebut.
Sebuah laporan oleh UN Women dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan mengatakan bahwa pada tahun 2022, negara-negara Afrika secara kolektif mencatat jumlah pembunuhan perempuan terbesar, baik secara absolut maupun relatif terhadap jumlah populasi perempuan di benua itu.
Pada bulan Oktober 2021, pelari Olimpiade Agnes Tirop, bintang yang sedang naik daun dalam dunia atletik yang sangat kompetitif di Kenya, ditemukan tewas di rumahnya di kota Iten, dengan beberapa luka tusuk di leher. Ibrahim Rotich, suaminya, didakwa atas pembunuhannya dan telah mengaku tidak bersalah. Kasusnya masih berlangsung.
Pembunuhan wanita berusia 25 tahun itu mengejutkan Kenya, dengan atlet saat ini dan mantan atlet mendirikan 'Tirop's Angels' pada tahun 2022 untuk memerangi kekerasan dalam rumah tangga.