ERA.id - Presiden sementera Korea Selatan Choi Sang-mok memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait kecelakaan Jeju Air yang menewaska 179 orang pada Minggu (29/12). Ia juga menyampaikan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan.
Dalam pernyataannya selama memimpin rapat pengendalian bencana di Seoul setelah Jeju Air meledak, Choi menyatakan duka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Choi menekankan prioritas utama yang saat ini harus dilakukan adalah mengidentifikasi para korban dan merawat dua orang yang selamat dari insiden tersebut.
"Kepada warga negara yang terhormat, sebagai presiden sementara, hati saya sakit saat kita menghadapi tragedi yang tak terduga ini di tengah kesulitan ekonomi baru-baru ini," kata Choi selama rapat, dikutip Yonhap News, Senin (30/12/2024).
"Prioritas utama saat ini adalah mengidentifikasi para korban, mendukung keluarga mereka dan merawat dua orang yang selamat yang tidak boleh diabaikan oleh sumber daya yang tersedia," tambahnya.
Selain itu, ia juga berjanji akan mengerahkan penyelidikan menyeluruh terkait penyebab kecelakaan tersebut. Ia juga akan membagikan hasil investigasi secara transparan kepada publik, khususnya keluarga korban.
"Kami akan mengungkapkan secara transparan kemajuan penyelidikan kecelakaan tersebut, bahkan sebelum hasil akhir dirilis, dan terus memberi tahu keluarga yang ditinggalkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Choi juga meminta Kementerian Perhubungan untuk melakukan inspeksi keselamatan darurat terhadap seluruh operasi sistem pesawat. Hal ini dilakukan guna mencegah kejadian terulang.
"Begitu pemulihan kecelakaan dilakukan, Kementerian Perhubungan diminta untuk melakukan inspeksi keselamatan darurat terhadap seluruh sistem operasi pesawat guna mencegah terulangnya kecelakaan pesawat," pungkasnya.
Penerbangan Jeju Air dengan nomor 7C2216 tiba dari ibu kota Thailand, Bangkok, dengan membawa 175 penumpang dan enam awak di dalamnya. Pesawat itu mendarat dengan posisi terbalik dan tergelincir dari ujung landasan pacu sebelum akhirnya menghantam dinding di Bandara Internasional Muan.
Insiden ini menewaskan 179 penumpang dan dua lainnya berhasil diselamatkan.
Pemerintah telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari hingga Sabtu (4/1/2025) tengah malam. Altar peringatan akan didirikan di lokasi kecelakaan dan di 17 kota dan provinsi, termasuk Seoul dan kota Gwangju di barat daya.
"Kami berharap masyarakat akan mengunjungi altar peringatan bersama untuk berduka cita bagi para korban dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Choi.