ERA.id - Mobil Tesla Cybertruk buatan Elon Musk meledak di luar Trump International Hotel Las Vegas, Rabu (1/1) waktu setempat. Elon Musk menekankan ledakan itu bukan disebabkan oleh mobil Cybertruck itu sendiri.
Dalam pernyataan resminya, Elon Musk mengatakan bahwa ledakan itu tidak ada hubungannya dengan Cybertruck itu sendiri. Elon meyakini ledakan itu disebabkan oleh bom.
"Kami sekarang telah memastikan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di dalam Cybertruck sewaan dan tidak ada hubungannya dengan kendaraan itu sendiri," kata Elon Musk, dikutip Reuters, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan video yang diambil oleh para saksi di lokasi kejadian, Tesla Cybertruck itu meledak seketika dan mengeluarkan api dari dalam ketika berada di luar hotel.
Insiden ledakan itu terjadi hanya beberapa jam setelah seorang pria mengemudikan truk ke kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru di New Orleans dan menewaskan 15 orang.
Terkiat insiden ledakan itu, FBI mengatakan sedang melakukan penyelidikan dan membuka kemungkinan adanya tindakan terorisme. Namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari ledakan itu terjadi.
"Saya tahu semua orang tertarik dengan kata (terorisme) itu, dan mencoba melihat apakah kita bisa mengatakan, 'Hei, ini adalah serangan teroris.' Itu adalah tujuan kami, dan itulah yang kami coba lakukan," kata agen khusus FBI yang bertanggung jawab Jeremy Schwartz.
Meski demikian, FBI berhasil mengidentifikasi orang yang mengemudikan kendaraan itu, yang merupakan Cybertruck sewaan di Colorado. Sayangnya, Jeremy enggan mengungkap identitas pengemudi itu kepada publik.
Sebelum Tesla Cybertruck itu meledak, mobil itu berhenti di gedung Trump pada pukul 08.40 pagi waktu setempat. Ledakan itu menewaskan seorang pengemudi dan melukai tujuh orang lainnya.
Sementara itu, Trump Hotel dievakuasi setelah kejadian tersebut dan sebagian besar pengunjung dipindahkan ke hotel lain.