ERA.id - Presiden AS Donald Trump mengatakan Microsoft sedang dalam tahap pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok. Trump menyebut banyak perusahaan yang tertarik untuk mengakuisisi TikTok.
"Saya akan mengatakan ya (tentang akusisi oleh Microsoft). Banyak yang berminta pada TikTok. Ada minta besar pada TikTok," kata Trump, dikutip BBC, Selasa (28/1/2025).
TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di Amerika sempat berhenti beroperasi imbas larangan yang berlaku pada 19 Januari 2025. Larangan ini mengharuskan pemiliknya, ByteDance, menjual TikTok dengan alasan keamanan.
Namun Trump mencabut larangan tersebut pada 20 Januaro 2025. Ia menandatangani perintah eksekutif dan meminta penundaan selama 75 hari dalam penegakan hukum. Tetapi Trump merupakan tokoh utama yang menekan ByteDance untuk menjual aplikasinya.
Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa ia sedang berunding dengan banyak orang mengenai akuisis TikTok. Ia juga kemungkinan akan mengambil keputusan mengenai masa depan aplikasi video itu dalam 30 hari ke depan.
Pada bulan Agustus 2020, ByteDance mendekati Microsoft sebagai calon pembeli. Hal ini menjadi sesuatu yang kemudian digambarkan oleh kepala eksekutif perusahaan AS tersebut sebagai hal yang paling aneh.
Akan tetapi TikTok justru memilih untuk menyaingi Oracle sebagai mitra potensial, meski kesepakatan itu tidak pernah terjadi.
Nama-nama sebelumnya yang dikaitkan dengan pembelian TikTok termasuk miliarder Frank McCourt dan pengusaha Kanada Kevin O'Leary, seorang investor selebriti di Shark Tank, Dragon's Den versi AS.
YouTuber terbesar di dunia Jimmy Donaldson alias MrBeast juga mengklaim bahwa ia ikut serta setelah sejumlah investor menghubunginya menyusul cuitan sebelumnya yang mengisyaratkan ketertarikannya.
Kemudian miliarder Elon Musk juga disebut mendapat tawaran untuk membeli TikTok dari Trump. Tetapi sampai saat ini, Musk tidak memberi tanggapan.