Trump Berambisi Ambil Alih Jalur Gaza di Depan Netanyahu, Sebut Siap Berkuasa

| 05 Feb 2025 10:30
Trump Berambisi Ambil Alih Jalur Gaza di Depan Netanyahu, Sebut Siap Berkuasa
Trump bertemu Netanyahu (Dok. White House)

ERA.id - Presiden Donald Trump mengajukan usulan luar biasa bagi Amerika Serikat untuk mengambil alih Jalur Gaza. Trump juga mengaku AS akan menguasai wilayah Gaza.

Pernyataan itu disampaikan oleh Trump saat menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk perundingan penting mengenai gencatan senjata dengan Hamas.

Selama pertemuan itu, Trump juga menegaskan kembali seruannya bagi warga Palestina untuk pindah dari wilayah yang dilanda perang itu ke negara-negara Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania. 

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan bekerja di sana. Kami akan menguasainya," kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Netanyahu, dikutip AFP, Rabu (5/2/2025). 

Trump mengatakan AS akan menyingkirkan meratakan lokasi dan menyingkirkan bangunan yang hancur, dan menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di wilayah itu.  

Namun Trump justru mengisyaratkan bahwa warga Palestina tidak akan kembali ke tanah mereka sendiri. Ia justru menyinggung bahwa warga Palestina seharusnya pergi ke negara lain yang selama ini membelanya.

"Itu tidak boleh melalui proses pembangunan kembali dan pendudukan oleh orang-orang yang sama yang benar-benar telah berdiri di sana dan berjuang untuknya dan tinggal di sana dan meninggal di sana dan menjalani kehidupan yang menyedihkan di sana," katanya.

Ia mengatakan dua juta penduduk Gaza seharusnya pergi ke negara lain yang berkepentingan dengan hati yang manusiawi.

Usulan relokasi warga Palestina ke sejumlah negara Timur Tengah itu menuai kecaman besar. Mesir dan Yordania dengan tegas menolak usulan Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza.

Sementara itu, utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan para pemimpin dunia harus menghormati keinginan warga Palestina.  

Presiden AS telah mengklaim berjasa mengamankan fase enam minggu pertama gencatan senjata Israel-Hamas setelah lebih dari 15 bulan pertempuran dan pemboman. Ia juga diharapkan mendesak Netanyahu untuk beralih ke fase berikutnya yang bertujuan untuk perdamaian yang lebih langgeng.

Di sisi lain, Israel mengatakan beberapa jam sebelum pembicaraan Gedung Putih, mereka mengirim tim ke Qatar untuk menjadi mediator guna membahas tahap kedua perjanjian tersebut.

Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa negosiasi untuk tahap kedua telah dimulai, dengan juru bicara Abdel Latif al-Qanou mengatakan fokusnya adalah pada tempat berlindung, bantuan, dan rekonstruksi. 

Di bawah tahap pertama gencatan senjata, militan Palestina dan Israel telah mulai bertukar sandera. Delapan belas sandera telah dibebaskan sejauh ini sebagai ganti sekitar 600 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Perang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menyandera 251 orang di Gaza, 76 di antaranya masih ditahan di wilayah Palestina termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Rekomendasi