Usai Ingin Relokasi Warga Palestina, Trump Makin Terobsesi Beli dan Ambil Alih Gaza

| 10 Feb 2025 17:40
Usai Ingin Relokasi Warga Palestina, Trump Makin Terobsesi Beli dan Ambil Alih Gaza
Trump mau beli Gaza (X/DonaldTNews)

ERA.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya berkomitmen untuk membeli Jalur Gaza. Trump juga akan mengizinkan negara lain untuk mengembangkan wilayah tersebut.

"Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza," kata Trump, dikutip Anadolu, Senin (10/2/2025).

Lalu, kata Trump, wilayah kantong Palestina adalah lokasi penghancuran dan tidak layak huni. Ia pun berjanji akan menjadikan Gaza lebih indah di masa depan.

Trump juga membuka peluang bagi negara-negara lain yang ingin mengembangkan wilayah kantong tersebut. 

"Wilayah itu sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya lokasi yang sangat bagus untuk pengembangan di masa datang oleh pihak lain. Kami akan membiarkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Wilayah itu akan menjadi indah," ujarnya.

Selain itu, Trump juga mengizinkan semua orang dari seluruh dunia untuk tinggal di Gaza. Ia juga memastikan akan lebih dulu mengurus warga Palestina dan memastikan mereka hidup dengan rukun dan damai.

"Orang-orang dari seluruh dunia boleh datang untuk tinggal di sana, tetapi kami akan mengurus warga Palestina. Kami akan memastikan hidup mereka indah, rukun dan damai, dan mereka tidak dibunuh. Wilayah ini telah menjadi lokasi paling berbahaya di dunia untuk ditinggali," imbuhnya.

Saat disinggung tentang Amerika Serikat yang menampung warga Palestina, presiden AS itu mengatakan bahwa ia akan mencari tahu lebih dulu informasi tersebut.

"Saya akan cari tahu," katanya.

Namun, dia mengatakan bahwa jarak yang ditempuh warga Palestina ke AS sangat jauh. Hal ini menyiratkan bahwa AS tidak akan menampung warga Palestina di AS.

"Saya pikir mereka akan sangat senang tinggal di daerah yang aman, tempat mereka bisa aman dan menjalani kehidupan yang baik," ujarnya.

Trump lantas menyiratkan bahwa warga Palestina tidak ingin kembali ke daerah yang tersisa di Gaza. Dia juga mengatakan dirinya berharap Mesir, Yordania, dan negara-negara lain akan membantu mereka.

Selain itu, Trump mengusulkan agar Arab Saudi dan negara-negara lain bisa mengeluarkan uang untuk mewujudkan hal itu.

"Uang mereka banyak sekali. Mereka akan mengeluarkan sejumlah uang untuk membuat orang-orang merasa nyaman dan aman," katanya.

Di sisi lain, Trump juga mengatakan AS tidak menginginkan kelompok perlawanan Palestina Hamas ada di Gaza.

"Dan anggaplah itu (Gaza) sebagai lokasi pengembangan properti yang besar, dan Amerika Serikat akan memilikinya dan akan mengembangkannya pelan-pelan, sangat perlahan, kami tidak terburu-buru," kata dia.

Dia menambahkan bahwa AS akan membawa stabilitas ke Timur Tengah, yang sebagian wilayahnya dilanda perang.

Pada 4 Februari, Trump mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain agar wilayah itu bisa dibangun kembali dan menjadi "Riviera di Timur Tengah."

Rencananya itu menuai kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan negara-negara lain, termasuk China, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel telah membuat Jalur Gaza hancur lebur dan menewaskan lebih dari 48.000 penduduknya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Rekomendasi