ERA.id - Sebuah rekaman terbaru dari insiden kecelakaan pesawat Delta Air Lines beredar luas di media sosial. Rekaman itu menunjukkan bola api dan gumpalan asap hitam tebal yang menyelimuti pesawat.
Rekaman yang dirilis pada Selasa (18/2) waktu setempat menampilkan sebuah pesawat penumpang menghantam landasan pacu dengan keras dan terbalik di bandara utama Toronto. Sebuah bola api dan gumpalan asap hitam tebal juga menyelimuti pesawat Delta Air Lines saat tergelincir hingga berhenti di atapnya pada hari Senin (17/2).
"Awak Delta Flight 4819 dengan heroik membawa penumpang ke tempat yang aman, mengevakuasi jet yang terbalik di landasan pacu saat mendarat, di tengah asap dan api," kata kepala eksekutif otoritas bandara Toronto Deborah Flint, dikutip AFP, Rabu (19/2/2025).
Flint mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Kanada telah mengerahkan 20 penyelidik ke lokasi jatuhnya Bombardier CRJ-900. Badan tersebut mengatakan bahwa mereka telah menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan, yang dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
"Masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan," kata badan tersebut.
Sementara itu, penyelidik Kanada akan dibantu oleh Badan Penerbangan Federal AS dan perwakilan dari Delta dan Mitsubishi, yang membeli pesawat CRJ dari Bombardier pada tahun 2019.
Terkait korban jiwa akibat insiden tersebut, Flint mengatakan beberapa penumpang mengalami cedera. Namun ia memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat kejadian itu.
"Cedera yang diderita dalam kecelakaan itu berkisar dari ringan hingga kritis, tetapi tidak mengancam jiwa," kata Flint.
Di sisi lain, Delta mengatakan 21 penumpang dibawa ke rumah sakit dan sejauh ini 19 telah dipulangkan.
Layanan paramedis mengatakan bahwa tiga orang mengalami luka kritis termasuk seorang anak, seorang pria berusia 60-an dan seorang wanita berusia 40-an.
Diketahui penerbangan dengan 76 penumpang dan empat awak itu mendarat pada sore hari di kota terbesar Kanada setelah penerbangan dari Minneapolis di negara bagian Minnesota, AS.
Dari video yang diunggah ke media sosial yang diambil dari kokpit pesawat jet lain yang menunggu di landasan. Rekaman itu memperlihatkan pesawat mendarat dengan normal sebelum menghantam landasan pacu, lalu meluncur maju dan berguling ke kanan, dengan sayapnya terpotong sebelum berhenti terlentang.
Api terlihat keluar dari badan pesawat dan asap hitam mengepul keluar.
"Oh tidak, tidak, tidak, tidak," kata pilot dalam video yang dipenuhi kata-kata makian.
Petugas penyelamat datang dan menyemprotkan air ke jet, yang bagian bawahnya tergores dan menghitam.
Kepala pemadam kebakaran, Todd Aitken, mengatakan tim penyelamat melihat kebakaran yang terpisah saat mereka tiba di lokasi kejadian.
"Mereka dapat dengan cepat memadamkan api di tempat kejadian dan masuk serta mencari di dalam pesawat," katanya saat itu.
"Sebagian besar penumpang telah mengungsi sendiri," tambahnya.
Corey Tkatch dari layanan paramedis di area tersebut mengatakan petugas tanggap darurat menangani berbagai cedera termasuk terkilirnya punggung, cedera kepala, kecemasan, dan sakit kepala.
Berdasarkan keterangan penumpang, mereka melaporkan mencium bau bahan bakar jet saat mereka keluar dari pesawat.
"Beberapa menderita mual dan muntah karena terpapar bahan bakar," kata Tkatch.
Menurut laporan, beberapa hari sebelum kecelakaan terjadi, dua badai salju besar melanda Kanada timur, menumpahkan salju setinggi 70 cm. Salju itu turun lebih banyak daripada musim dingin lalu yang melanda Kanada.
Selain itu, angin kencang dan suhu yang sangat dingin masih terasa di Toronto di hari kejadian ketika maskapai penerbangan menambah penerbangan untuk mengganti pembatalan akhir pekan karena badai.
Kecelakaan di Toronto adalah yang terbaru dari serangkaian insiden udara baru-baru ini di Amerika Utara, termasuk tabrakan di udara antara helikopter Angkatan Darat AS dan jet penumpang di Washington yang menewaskan 67 orang, dan kecelakaan pesawat angkut medis di Philadelphia yang menewaskan tujuh orang.