ERA.id - Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memberi isyarat adanya kemajuan tentang gencatan senjata baru di Gaza. Kemajuan itu masih dirahasiakan lantaran Israel dan Hamas masih memiliki perbedaan pandangan soal mengakhiri perang.
"Kami telah melihat sedikit kemajuan pada hari Kamis dibandingkan dengan pertemuan lainnya tetapi kami perlu menemukan jawaban untuk pertanyaan utama: bagaimana mengakhiri perang ini. Itulah inti dari seluruh negosiasi," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri, dikutip Reuters, Senin (29/4/2025).
Meski ada kemajuan tentang gencatan senjata, Sheikh Mohammed tidak mengatakan elemen mana dari pembicaraan gencatan senjata yang telah mengalami kemajuan dalam beberapa hari terakhir. Ia justru mengatakan Hamas dan Israel masih berselisih mengenai tujuan akhir negosiasi.
Lalu, kata Sheikh Mohammed, kelompok militan bersedia mengembalikan semua sandera Israel yang tersisa jika Israel mengakhiri perang di Gaza. Tetapi Israel ingin Hamas membebaskan sandera yang tersisa tanpa menawarkan visi yang jelas untuk mengakhiri perang.
"Ketika Anda tidak memiliki tujuan bersama, tujuan bersama antara para pihak, saya yakin peluang (untuk mengakhiri perang) menjadi sangat tipis," kata ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan pembicaraan yang telah dilakukan pejabat Turki dengan Hamas telah menunjukkan bahwa kelompok itu akan lebih terbuka terhadap kesepakatan yang melampaui gencatan senjata di Gaza dan bertujuan untuk solusi abadi bagi krisis dengan Israel, termasuk solusi dua negara.
Sumber diplomatik Turki mengatakan Fidan telah bertemu dengan pejabat senior Hamas di Doha untuk membahas negosiasi gencatan senjata dan situasi kemanusiaan di Gaza.
"Pihak Hamas menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk gencatan senjata yang abadi. Mereka menyampaikan informasi tentang pertemuan yang diadakan dalam beberapa hari terakhir," kata sumber itu.
Bukan hanya itu saja, sumber diplomatik itu juga menambahkan Fidan telah mengulangi bahwa Turki akan melanjutkan upaya internasional dan bilateral untuk perdamaian di Gaza.
Israel melanjutkan serangannya di Gaza pada 18 Maret setelah gencatan senjata Januari runtuh, dengan mengatakan akan terus menekan Hamas hingga membebaskan para sandera yang masih ditahan di daerah kantong itu. Mereka meyakini 24 orang di antaranya masih hidup.
Perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 251 sandera dibawa ke Gaza, menurut penghitungan Israel. Sejak itu, serangan Israel di daerah kantong itu menewaskan lebih dari 51.400 orang, menurut pejabat kesehatan Palestina setempat.