Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri Usia Buat Komentar Kontroversial Soal Beras

| 21 May 2025 12:34
Menteri Pertanian Jepang Mengundurkan Diri Usia Buat Komentar Kontroversial Soal Beras
Menteri Pertanian Jepang Taku Eto (Dok. Kyodo)

ERA.id - Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengundurkan diri dari jabatannya setelah melontarkan pernyataan kontroversial terkait beras. Eto merasa tidak dirinya tidak pantas mengisi kementerian.

Surat pengunduran diri itu diserahkan Eto kepada Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada Rabu (21/5). Eto merasa tidak pantas memegang jabatan di tengah harga beras yang melambung tinggi di Jepang. 

"Saya bertanya pada diri sendiri apakah pantas bagi saya untuk tetap memegang kendali (kementerian) pada saat harga beras sedang kritis, dan saya menyimpulkan bahwa tidak pantas," kata Eto, dikutip Kyodo News, Rabu (21/5/2025).

Eto adalah anggota Kabinet pertama Ishiba yang meninggalkan jabatannya karena alasan lain selain kehilangan kursi parlemen dalam pemilihan umum pada bulan Oktober. 

Pengunduran dirinya itu menjadi pukulan telak bagi Ishiba yang popularitasnya telah terguncang oleh masalah biaya hidup, terutama harga beras yang melambung tinggi. 

"Sekali lagi, saya minta maaf kepada masyarakat karena telah membuat komentar yang sangat tidak pantas sebagai menteri ketika mereka sedang berjuang menghadapi harga beras yang melonjak," imbuhnya.

Kontroversi Eto ini terjadi saat ia berbicara di sebuah acara penggalangan dana yang diselenggarakan oleh cabang lokal partainya pada hari Minggu. Saat itu, Eto mengaku tidak perlu membeli beras karena banyak pasokan dari pendukungnya. 

"Saya tidak membeli beras. Berkat para pendukung saya yang memberi saya banyak beras, saya memiliki begitu banyak beras di rumah saya sehingga saya bisa menjualnya," katanya saat itu.

Ia kemudian menjelaskan bahwa ia ingin membuat penonton tertawa tetapi bertindak "terlalu jauh," yang menyebabkan anggota parlemen oposisi segera mempertanyakan kesesuaiannya untuk kementerian tersebut.

Sejak saat itu partai-partai oposisi utama Jepang sepakat untuk bersama-sama mendesak Eto mengundurkan diri, mengancam mosi tidak percaya terhadapnya. Kritik juga muncul dalam koalisi yang berkuasa, dengan beberapa anggota senior memandang kepergiannya sebagai hal yang tak terelakkan.

Kesalahan Eto terjadi tak lama setelah Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memutuskan untuk melepaskan beras tambahan dari stok daruratnya hingga bulan Juli. Langkah itu dilakukan dengan harapan dapat menurunkan harga beras, yang telah naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. 

Diketahui Eto dikenal sebagai salah satu pakar terkemuka kebijakan pertanian di partai yang berkuasa, dan menjabat sebagai menteri pertanian selama satu tahun sejak 2019 di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe saat itu. 

Jajak pendapat menunjukkan ketidakpuasan publik yang meningkat terhadap cara pemerintah menangani lonjakan harga beras baru-baru ini. Masalah ini diperburuk karena banyak rumah tangga tidak melihat pertumbuhan upah yang sejalan dengan inflasi yang merajalela.

Ishiba diperkirakan akan menggantikan Eto dengan Shinjiro Koizumi. Namun Ishiba tetap mengizinkan Eto untuk tetap menjabat.

"Saya akan menerima semua kritik," kata Ishiba.

Rekomendasi