ERA.id - Joe Biden, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, mengumumkan pada Selasa (11/8/2020) sore waktu AS, bahwa ia memilih Kamala Harris, senator asal California, sebagai pasangan wakil presidennya. Harris akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang menapaki pertarungan pemilihan presiden di negara tersebut.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah komite Biden mengecek rekam jejak dan mewawancarai para kandidat wapres Partai Demokrat selama berbulan-bulan. Proses ini dilakukan dengan sangat rahasia. Publik, bahkan kru kampanye, donor, dan kolega Biden, tidak diberi tahu mengenai proses yang sedang berjalan saat itu.
"Dengan bangga saya umumkan bahwa saya memilih Kamala Harris," cuit Joe Biden via Twitter.
Biden menyebut Harris sebagai "petarung yang pemberani" bagi "rakyat kecil" dan memujinya sebagai salah satu pelayan publik terbaik yang dimiliki Amerika Serikat.
I have the great honor to announce that I’ve picked @KamalaHarris — a fearless fighter for the little guy, and one of the country’s finest public servants — as my running mate.
— Joe Biden (@JoeBiden) August 11, 2020
Biden dan Harris akan menerima secara resmi penunjukan mereka sebagai pasangan capres-cawapres Amerika Serikat dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat, pekan depan. Acara ini akan dijalankan dari berbagai lokasi berbeda via sambungan video, sesuai situasi pandemi virus korona yang tengah berlangsung.
Kamala Harris sendiri adalah eks lawan Joe Biden sebagai nominator calon presiden Partai Demokrat. Di partai tersebut, nama Harris makin dikenal karena ikut menginterogasi pejabat-pejabat kabinet pilihan Donald Trump, seperti mantan Jaksa Agung Jeff Sessions hingga Hakim Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.
.@JoeBiden can unify the American people because he's spent his life fighting for us. And as president, he'll build an America that lives up to our ideals.
I'm honored to join him as our party's nominee for Vice President, and do what it takes to make him our Commander-in-Chief.
— Kamala Harris (@KamalaHarris) August 11, 2020
Terpilihnya Harris diumumkan beberapa bulan pasca Biden mengatakan ia akan memilih kandidat perempuan sebagai tandemnya. Dengan begitu, Harris (55), adalah wanita ketiga yang menjadi kandidat wakil presiden, setelah Geraldine Ferraro pada tahun 1984 dan Sarah Palin pada tahun 2008.
Di antara sederetan nama-nama besar kandidat wakil presiden Partai Demokrat, Kamala Harris dianggap paling berpeluang untuk dipilih. Ia memiliki pengalaman sebagai anggota Senat AS. Ia juga merupakan bekas jaksa agung California dan jaksa negeri di San Francisco.
Harris juga sangat digemari pemilih Partai Demokrat karena memiliki latar belakang multi-etnis, sehingga ia bisa menjadi simbol perubahan bagi Amerika.
Koran CNN menyebut bahwa sosok Harris adalah pilihan tepat bagi Amerika Serikat ketika negara tersebut diguncang tiga hal, yaitu pandemi virus korona, rasisme sistemik, dan resesi ekonomi. Kerja-kerja Harris selama ini, yang terfokus dalam reformasi hukum kriminal, perbaikan asuransi kesehatan bagi kaum Afro-Amerika, dan membenahi jurang kemiskinan, dianggap sebagai rekam jejak yang sangat baik.