Serangan Udara Kembali Terjadi di Gaza Saat Negara-Negara Arab Mencoba Berdamai dengan Israel

| 16 Sep 2020 16:28
Serangan Udara Kembali Terjadi di Gaza Saat Negara-Negara Arab Mencoba Berdamai dengan Israel
Ilustrasi (Robert Waghorn dari Pixabay)

ERA.id - Pesawat Israel kembali melakukan serangan udara di Gaza pada hari Rabu (16/9/2020). Menurut salah seorang saksi sirene peringatan tembakan roket dari wilayah Palestina terdengar di Israel selatan.

Para saksi mengatakan sebuah pangkalan pelatihan yang dijalankan oleh kelompok militan Hamas, yang mengendalikan Gaza, terkena serangan udara.

Militer Israel, yang tidak segera mengonfirmasi serangan itu, mengatakan sirene peringatan roket berbunyi di komunitas Israel yang berbatasan dengan Gaza.

Beberapa jam sebelumnya, sebuah roket yang ditembakkan oleh militan Palestina di Gaza menghantam kota pesisir Ashdod di Israel, melukai dua orang.

Hal itu terjadi pada saat ketika Israel dan dua negara Teluk Arab menandatangani perjanjian di Washington untuk menjalin hubungan formal.

Sebelumnya, di Gedung Putih pada Selasa (15/9) Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kesepakatan Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain dalam menjalin hubungan diplomatik merupakan "langkah besar di mana warga dari semua iman dan latar belakang hidup bersama dalam damai dan kemakmuran".

Ilustrasi (WikiImages dari Pixabay)

Trump mengumumkan bahwa tiga negara Timur Tengah "akan bekerja bersama-sama, mereka adalah para sahabat." Kesepakatan-kesepakatan yang berturut-turut menandai satu kemenangan diplomatik yang mustahil bagi Trump.

Dia telah menggunakan masa kepresidenannya meramalkan kesepakatan-kesepakatan mengenai masalah-masalah musykil seperti program nuklir Korea Utara yang sulit dicapai.

Membawa Israel, UAE dan Bahrain bersama-sama mencerminkan keprihatinan mereka atas pengaruh Iran yang terus meningkat di kawasan dan perkembangan rudal balistik. Iran mengkritik kesepakatan-kesepakatan itu.

Ketiga pemimpin negara Timur Tengah itu menyambut kesepakatan itu dan peran Trump dengan kata-kata yang positif, bersama Netanyahu yang mengatakan kesepakatan itu memberikan harapan bagi "semua umat Ibrahim."

Rekomendasi