ERA.id - Sejumlah dokter di Florida, AS, mengaku berhasil menemukan paduan obat yang mujarab bagi pasien COVID-19. Dinamai protokol ICAM, pengobatan tersebut memiliki tingkat keberhasilan 96,4 persen dalam memperbaiki kondisi pasien korona yang bergejala sedang hingga berat.
Penemuan paduan obat COVID-19 ini terjadi di Rumah Sakit AdventHealth Ocala, dan telah mendapat banyak perhatian dunia farmasi akhir pekan lalu (26/9/2002).
Nama ICAM sendiri berasal dari inisial 4 jenis obat yang dipadukan, yaitu immunosupport, corticosteroid, anticoagulant, dan macrolide. Keempat obat ini dianggap telah terbukti mampu memacu sistem imun dan menghindarkan timbulnya peradangan akibat COVID-19.
Direktur farmasi AdventHealth Ocala Dr. Carlette Norwood-Williams mengatakan bahwa protokol ICAM membantu pasien "membangun pertahanan dari gejala paling berat yang diakibatkan virus korona."
"Pasien-pasien kami tidak perlu memakai ventilator. Dan mereka semua bisa pulang dari rumah sakit, tak peduli umur maupun catatan medis mereka sebelum terinfeksi COVID-19," kata Norwood-Williams mengenai protokol ICAM ini.
Keempat obat itu sendiri sebenarnya obat-obat yang sudah jamak dipakai berbagai rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19. Namun, para dokter di Florida mengakui bahwa poin utama protokol ICAM adalah memberi alternatif yang mujarab selain obat-obat khusus seperti remdesivir, yang harganya cukup mahal dan stoknya terbatas.
"Yang kami temukan adalah bahwa protokol ICAM berguna dalam memacu pertahanan tubuh. Obat-obat ini tidak membunuh virus korona, karena virus sendiri memiliki siklus hidup yang pendek. Yang mematikan bagi manusia adalah dampak lanjutan dari infeksi virus korona tersebut," kata Norwood-Williams.
Ia mengakui bahwa rumah sakitnya sedang menjalankan uji klinis protokol ICAM bersama departemen kesehatan di Florida. Mereka akan memberikan paduan obat itu ke 100 pasien rawat jalan yang positif terinfeksi COVID-19.