Bom Sisa Perang Dunia I Dievakuasi dari Kawasan Terumbu Karang Australia

| 11 Oct 2020 17:33
Bom Sisa Perang Dunia I Dievakuasi dari Kawasan Terumbu Karang Australia
Elizabeth Reef adalah kawasan terumbu karang yang ada di sekitar Pulau Lord Howe di Australia. (Ocean Conservation)

ERA.id - Bom seberat 45 kg, yang masih aktif, ditemukan oleh seorang nelayan di dekat Pulau Lord Howe, Australia. Ditengarai berasal dari era Perang Dunia I, bom ini berhasil ditenggelamkan di zona yang aman, melindungi barisan terumbu karang di pulau tersebut.

Awalnya, bom tersebut ditemukan oleh seorang nelayan setempat di gugusan terumbu karang Elizabeth Reef, yang berjarak 550 kilometer dari area utama New South Wales, Australia. Penemuan itu pun langsung dilaporkan ke otoritas pertahanan setempat.

Perlu waktu lima bulan agar rencana evakuasi bisa dijalankan. Para penyelam Angkatan Laut Australia menurunkan bom itu dari kapal perang HMAS Adelaide pada 25 September lalu ke perairan sedalam 550 meter, kedalaman yang "sangat aman" seperti dikatakan oleh pejabat kelautan setempat, seperti dilansir The Guardian.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Australia Sussan Ley mengaku belum mengetahui asal mula bom tersebut. Personil Angkatan Laut juga tidak bisa memprediksi umur bahan peledak tersebut dikarenakan materialnya sudah lapuk. Namun, Ley menambahkan bahwa bom dengan ukuran sebesar itu biasa digunakan di era Perang Dunia I dan dijatuhkan oleh pesawat bomber ke arah kapal selam lawan.

Ley mengatakan penemuan bom tersebut telah menyelamatkan banyak nyawa manusia sekaligus menghindarkan terumbu karang terdekat dari kerusakan. Elizabeth Reef terletak 160 kilometer di sebelah utara Pulau Lord Howe yang diakui sebagai warisan dunia. Barisan terumbu karang ini memiliki luas 45,1 kilometer persegi. Bersamaan dengan kawasan Middleton Reef, area ini merupakan gugus terumbu karang paling selatan di dunia.

"Ada 125 spesies terumbu karang yang ditemukan di situ, juga 300 spesies ikan," kata John Pritchard, pejabat taman wisata laut setempat.

Tags : australia
Rekomendasi