ERA.id - Indonesia akan tetap memprioritaskan isu Palestina di dalam Dewan Keamanan PBB meski keanggotaannya di dewan tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2020, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Direktur Keamanan dan Pelucutan Senjata Internasional dari Kemenlu Indonesia, Rolliansyah Soemirat, dalam konferensi persi virtual, Jumat (16/10/2020), memastikan bahwa isu Palestina akan selalu dibawa Indonesia dalam rapat-rapat rutin DK PBB.
Hal ini dipastikan Soemirat sekalipun sejumlah negara di jazirah Arab telah memulai hubungan diplomatik dengan pihak Israel.
"Kami akan tetap konsisten dengan prinsip kami sejak Konferensi Asia-Afrika 1955 dan (isu) Palestina adalah salah satu hutang kami," kata Soemirat, seperti dilansir ANTARA.
Ia juga merespon desakan sejumlah ilmuwan dan aktivis Palestina agar dunia internasional memahami bahwa Israel saat ini tengah menjajah bangsa Palestina, dan bukan lagi sekadar pendudukan atau aneksasi teritori.
Soemirat mengakui pihaknya sangat memahami keprihatinan para aktivis Palestina tersebut. Itulah kenapa Indonesia akan selalu mendesak dunia internasional agar selalu memperhatikan masalah konflik Palestina-Israel.
Pemerintah Indonesia sendiri mendorong rakyat dan pemimpin Palestina untuk selalu bersatu dalam memperjuangkan kemerdekaan mereka.
"Kami ingin agar posisi mereka terlihat jelas, yaitu bahwa mereka bersatu dan tak terpecah belah," kata dia.
Di forum yang sama, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral di Kemenlu, Febrian A. Ruddyard, menggarisbawahi bahwa dukungan terhadap Palestina diamanatkan oleh UUD 1945, yang menyatakan bahwa penjajahan di seluruh muka bumi harus dihapuskan.
Itulah kenapa pada 2020 pemerintah Indonesia menawarkan bantuan finansial kepada pemerintah Palestina, termasuk janji pemberian dana Rp14,67 miliar untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di Palestina.
Indonesia juga tetap berkomitmen menyediakan dana dengan jumlah yang sama ke United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA), selain juga dana hingga Rp7,34 miliar yang akan disetor melalui Palang Merah International, seperti diungkapkan Ruddyard.