ERA.id - Untuk pertama kalinya setelah menjadi Uskup Roma sejak tahun 2013, Paus Fransiskus menyatakan dukungan atas pernikahan sipil bagi pasangan gay. Hal ini ia sampaikan kala berbicara untuk film dokumenter "Francesco", yang tayang secara premier, Rabu (21/10/2020), di Festival Film Roma.
Pernyataan dukungan Fransiskus muncul ketika ia berbicara mengenai topik-topik yang selama ini menjadi perhatian utamanya, seperti isu lingkungan, kemiskinan, migrasi penduduk, isu ras dan kesenjangan ekonomi, serta orang-orang yang terdampak diskriminasi.
"Kaum homoseksual memiliki hak untuk tinggal dalam sebuah keluarga. Mereka adalah sama-sama anak-anak Allah," kata Fransiskus di salah satu sesi wawancara film dokumenter tersebut. "Anda tak mungkin mengusir seseorang dari keluarganya, atau membuat mereka bersedih karena fakta seperti ini. Yang kita perlukan adalah pernikahan secara sipil, dengan begitu mereka akan diakui secara hukum."
Keberpihakan Fransiskus pada pernikahan sipil untuk para pasangan gay sudah kentara sejak ia masih menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Ia melihat pernikahan sipil sebagai alternatif bagi pernikahan di dalam tubuh gereja. Meski begitu, Fransiskus belum pernah menyatakan posisi argumennya sejak diangkat menjadi paus.
Rm. James Martin, pastor Jesuit yang dikenal berusaha membangun relasi antara gereja dengan kaum gay, memuji komentar sang Paus sebagai "sebuah langkah maju Gereja dalam mendukung kaum LGBT," seperti dikutip majalah TIME.
"Pernyataan positif dari Paus mengenai pernikahan sipil mengirimkan pesan yang kuat di gereja-gereja yang masih melawan peraturan semacam ini," kata Martin.
Pernyataan dari Paus Fransiskus merupakan salah satu pencapaian tersendiri bagi sutradara Evgeny Afineevsky yang dalam filmnya ini mendapat akses begitu luas kepada para kardinal, arsip televisi Vatikan, hingga bisa bertemu dengan sang Paus sendiri.
Seperti dilansir TIME, Afineevsky bahkan telah memperlihatkan film buatannya kepada Fransiskus melalui iPad-nya Agustus lalu. Paus Fransiskus juga mengirim ucapan hari raya Yom Kippur bagi Afineevsky yang merupakan seorang Yahudi kelahiran Rusia.
Satu hal lain yang berbeda dari film dokumenter "Francesco" adalah ia menceritakan kisah mengenai sang Paus "dengan membalik arah kamera (ke arah dunia)," seperti disampaikan direktur komunikasi Vatikan Paolo Ruffini.
Berbeda dengan film biografis garapan Wim Wenders, "Pope Francis: A Man of His Word" (2018), film dokumenter "Francesco" lebih merupakan paparan visual atas krisis dan tragedi global, serta bagaimana hal tersebut dihadapi oleh Paus Fransiskus.