Pemerintah Jepang Bakal Sediakan Tes RT-PCR Murah bagi Warganya

| 26 Oct 2020 10:20
Pemerintah Jepang Bakal Sediakan Tes RT-PCR Murah bagi Warganya
Ilustrasi: Pemerintah Jepang, seperti disampaikan Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, akan mengupayakan agar warga bisa mendapatkan tes RT-PCR yang lebih murah. (Foto: Max Anderson/Unsplash)

ERA.id - Pemerintah Jepang berupaya membuat sistem yang mempermudah warga yang tak terinfeksi COVID-19 untuk mendapatkan tes RT-PCR (polymerase chain reaction) selama pandemi korona, kata menteri ekonomi Yasutoshi Nishimura.

Berdasarkan wawawancara terakhir, seperti dilansir the Japan Times (25/10/2020), Nishimura, yang diserahi tanggung jawab mengelola penanganan COVID-19 di Jepang, berkata bahwa pemerintah berupaya agar warga tersebut bisa mendapat tes "semudah dan semurah mungkin".

"Beberapa warga yang berbadan sehat ingin menjalani tes PCR guna mengatasi kecemasan diri mereka terhadap wabah ini. Selain itu, anggota dari kelompok teater dan tim olahraga profesional dites secara rutin lantaran wabah ini memiliki ancaman serius terhadap industri mereka," kata sang menteri.

Saat ini asuransi kesehatan di Jepang tidak menalangi biaya tes PCR bagi warga yang tidak memiliki gejala COVID-19.

Nishimura juga mengatakan bahwa, belajar dari gelombang kedua COVID-19 di Negeri Sakura itu, ia mendapati bahwa penyebaran infeksi COVID-19 di rumah-rumah makan "cukup rendah" bila bisnis tersebut melakukan protokol pencegahan dengan baik.

"Kita bisa mengurangi resiko infeksi dengan hanya berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dan duduk secara diagonal satu sama lain," kata dia. "Kami juga tak menemukan hubungan antara jumlah pengunjung suatu pertokoan atau tempat hiburan dengan jumlah kasus infeksi COVID-19."

Nishimura juga menekankan pentingnya memperketat pengendalian infeksi korona di industri hiburan guna menghindari gelombang wabah berikutnya. Seperti dilansir the Japan Times, ia menemukan bahwa virus korona yang berkembang di Eropa telah menyebar di distrik hiburan Shinjuku, Tokyo, lalu menyebar secara nasional dan mengakibatkan gelombang kedua pada Juli dan Agustus lalu.

Menurut sang menteri, wabah semacam itu bisa ditanggulangi jika tes PCR disediakan secara luas.

"Setelah itu, kami akan mempertimbangkan meminta sejumlah pusat industri untuk menutup atau mempersingkat jam operasi mereka secara lokal, dalam rentang waktu tertentu," pungkas Nishimura.

 

 

Rekomendasi