ERA.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa membatalkan semua pertemuan tatap muka di markas besarnya di New York mulai Selasa (27/10/2020) hingga akhir pekan ini, setelah lima orang dari tim delegasi Niger di PBB terinfeksi virus korona baru.
Setelah sempat beroperasi secara virtual menyusul kondisi kota New York yang menjadi 'hotspot' wabah COVID-19 sejak Maret lalu, kantor PBB yang menampung 193 orang telah mulai melakukan pertemuan secara tatap muka lagi, dengan tindakan pencegahan yang ketat.
Setiap diplomat di kantor PBB sudah diwajibkan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak. Jumlah peserta rapat juga sudah dibatasi.
Namun, lewat sepucuk surat kepada Presiden Majelis Umum PBB Volkan Bozkir, Sekretaris-Jenderal Antonio Guterres mengatakan bahwa atas asas kewaspadaan dan mengikuti anjuran medis, maka semua pertemuan tatap muka harus ditangguhkan selama sisa pekan ini.
Hal tersebut dilakukan untuk "memahami sudah sejauh mana skala paparan (COVID-19 di kantor PBB) dan guna memungkinkan upaya pelacakan kontak."
Niger saat ini menjadi anggota Dewan Keamanan, dan timnya terdiri dari 15 orang. Mereka terakhir bertemu secara langsung pada Kamis lalu.
Para diplomat, seperti dilansir ANTARA, mengatakan orang-orang yang menghadiri pertemuan Kami lalu sedang dites, sementara pertemuan tatap muka di Suriah yang direncanakan pada Selasa akan dijalankan secara virtual.