ERA.id - Jika di Indonesia, kecoa dimusnahkan. Di China, kecoa bisa sampai diternak dan menjadi pundi-pundi uang untuk memenuhi permintaan konsumsi manusia.
Dilansir dari Kerala Kaumudi (27/10), seorang peternak kecoa bernama Li Bingcai memelihara jutaan kecoa di peternakannya. 10 juta ekor kecoa dikabarkan sudah dikembangkannya.
Kecoa yang diternak Li itu khusus untuk konsumsi manusia. Banyak restoran lokal yang langganan membeli kecoa darinya. Jika sudah di restoran, maka kerap ditemukan menu kecoa goreng dengan saus Sichuan pedas.
"Banyak orang yang tidak percaya bahwa rasa kecoa ini sangat enak sampai mereka mencobanya sendiri," jelas Li, sambil menyantap kecoa hidup ke dalam mulutnya.
Li hanya berternak kecoa jenis Amerika, yang dikenal juga dengan nama Periplaneta Americana. Kecoa ini besar dan jika dikonsumsi dapat memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Seperti untuk mengobati usus, saluran pernapasan sampai tonik kesehatan.
"Banyak efek baik dari kecoa, pertama mereka meningkatkan sistem imun. Di mana manfaat ini hanya bisa diserap oleh tubuh manusia," ungkap Li.
Di wilayah peternakannya, Li sengaja membuat suasananya senyaman mungkin untuk habitat berkembang biak para kecoa. Ia menggunakan fasilitas kandang sebesar lapangan badminton, yang ditutup dengan jendela dan jaring-jaring kecil untuk mencegah agar kecoa beterbangan.
Asal tahu saja, Li menjual kecoanya dengan harga sekitar 100 - 600 yuan (Rp 219.000 - Rp 1,3 juta) per 500 gram. Li bahkan pernah berhasil menjual sekitar satu ton kecoa kering untuk dikirim ke pabrik. Dari sana ia mendapatkan uang sebesar 90,000 yuan (Rp 1,9 miliar).
Walau omongan Li bisa dibaca sebagai rayuan yang aneh, tapi konsumsi kecoa harus tetap dibatasi. Begitu kata ahli kesehatan bernama Goh Chye Tee. "Kecoa harus dimakan dalam porsi wajar."