Pesta Langgar Lockdown di Prancis, Dibubarkan Polisi dengan Granat

| 15 Nov 2020 15:15
Pesta Langgar Lockdown di Prancis, Dibubarkan Polisi dengan Granat
Ilustrasi: petugas kepolisian di Prancis. (Foto: EV/Unsplash)

ERA.id - Satuan kepolisian Prancis memaksa masuk ke sebuah pesta yang diikuti setidaknya 300 orang di pinggir kota Paris, Sabtu (14/11/2020). Polisi menyebut acara tersebut "sama sekali tidak mengindahkan aturan kesehatan."

Harian Prancis, Le Parisien, mengatakan bahwa para petugas kepolisian harus melemparkan granat khusus untuk mengusir para hadirin dalam pesta di kawasan Joinville-le-Pont, yang terletak 9,4 kilometer di barat daya Paris, serta keluar dari lokasi tersebut.

Departemen Kepolisian Paris menyebutkan, via Twitter, ada beberapa orang yang melemparkan botol ke arah petugas pada Sabtu malam itu.

Otoritas kota setempat langsung meminta agar siapapun yang hadir dalam pesta tersebut harus langsung dites COVID-19 berhubung setidaknya satu orang hadirin diketahui positif terinfeksi virus korona baru.

Saat ini Prancis tengah menjalankan karantina total (lockdown) yang kedua sejak bergulirnya pandemi COVID-19. Meski tingkat penularan COVID-19 secara nasional sudah cukup melandai, Prancis saat ini menjadi negara keempat dengan jumlah infeksi korona terbanyak di dunia, yaitu mencapai hampir 1,9 juta kasus.

Saat ini ada 32.638 pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit, memaksa beberapa rumah sakit untuk menunda sejumlah operasi karena makin terbatasnya jumlah tenaga medis.

Pada Jumat (13/11/2020), Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah yang seharusnya berjalan pada Maret 2021 harus ditunda hingga Juni. Pengumuman ini ia sampaikan setelah mengonfirmasi bahwa lockdown di Prancis, yang sudah berjalan selama dua pekan terakhir, akan diperpanjang paling tidak untuk satu malam lagi.

Rekomendasi