Skandal Klinik New York: Jatah Vaksin Nakes Ditawarkan ke Publik via Iklan Facebook

| 29 Dec 2020 15:30
Skandal Klinik New York: Jatah Vaksin Nakes Ditawarkan ke Publik via Iklan Facebook
Suasana Kota New York di tengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). (Foto: Benjamin Voros/Unsplash)

ERA.id - Klinik kesehatan ParCare Communnity Health Network di New York sedang diselidiki pihak kepolisian karena dituduh melakukan pengadaan vaksin Coronavirus Disease (COVID-19) secara ilegal dan memberikannya ke masyarakat umum sehingga melanggar protokol dari negara bagian setempat.

Departemen Kesehatan New York, seperti dikabarkan di media Amerika Serikat, (28/12/2020), mendapat laporan bahwa ParCare "menungkinan telah melanggar aturan pengadaan vaksin COVID-19, membagikannya ke sejumlah kawasan di negara bagian (New York), dan memberikannya ke masyarakat umum." Laporan ini dibuat oleh Komisioner Kesehatan Dr. Howard Zucker.

Departemen Kesehatan dan Kepolisian New York kini sedang melakukan penyelidikan kriminal untuk menentukan apakah pengadaan dan distribusi vaksin yang dilakukan ParCare melanggar hukum.

"Siapapun yang terlibat dalam skema ini akan kami periksa," kata Zucker.

New York mengutamakan para tenaga kesehatan, penghuni dan karyawan panti werdha sebagai orang-orang pertama yang mendapat suntikan vaksin korona.

ParCare Health & Medical Center awalnya mengunggah foto ke page Facebook mereka pada 16 Desember dan mengumumkan bahwa masyarakat boleh menerima vaksin COVID-19 "asal memesan lebih dulu." Kemudian, pada tanggal 21 Desember, mereka mengunggah beberapa foto vaksin Moderna dan menyatakan bahwa ParCare menerima "ribuan #vaksin #COVID-19 #Moderna pagi ini."

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui penggunaan darurat atas vaksin Pfizer dan Moderna awal bulan ini.

"Rekam jejak kami dalam bekerja sama dengan Kota dan Negara Bagian New York sungguh-sungguh serius. ParCare mengikuti prosedur dari Departemen Kesehatan New York (DOH) dalam membeli vaksin Moderna. Kami juga mendapat persetujuan DOH dalam hal distribusi, dan persetujuan CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dalam hal pemberian vaksin," tulis ParCare dalam sebuah pernyataan tertulis, Minggu.

"Dengan begitu, kami telah membeli vaksin dengan cara yang semestinya, dan telah memberikan resep terkait ke DOH."

"Kami yakin bahwa hasil penyelidikan akan menunjukkan bahwa ParCare selalu berupaya mengikuti panduan DOH dan menyediakan vaksin ini ke warga New York yang paling membutuhkan."

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan bahwa, selain mengutamakan tenaga kesehatan dan penghuni panti werdha dalam program vaksinasi Fase 1, seluruh warga New York akan mendapat suntikan vaksin secara gratis.

Dalam fase berikutnya, vaksinasi akan dilanjutkan ke petugas kepolisian, pemadam kebakaran, guru, karyawan toko kelontong, dan berbagai pekerjaan penting lainnya. Selain itu, warga yang berumur di atas 65 tahun, pekerja sektor esensial, dan yang memiliki penyakit bawaan juga akan diprioritaskan.

Masyarakat secara umum sejauh ini belum bisa menjalani vaksinasi, demikian menurut aturan di New York.

Rekomendasi