Merpati Balap AS Tempuh 13.000 Km, Sampai di Australia Terancam Dibunuh Karena Risiko Karantina

| 15 Jan 2021 18:18
Merpati Balap AS Tempuh 13.000 Km, Sampai di Australia Terancam Dibunuh Karena Risiko Karantina
Burung merpati balap. (Foto: Jeanne Blanche/Unsplash)

ERA.id - Seekor merpati balap berhasil menempuh jarak 13.000 kilometer menyeberangi Samudera Pasifik. Ia terbang dari Amerika Serikat menuju rumah barunya di Australia, demikian dikabarkan Al Jazeera, Kamis (14/1).

Namun, sesampainya di Australia, merpati petualang ini tidak disambut dengan ramah.

Pemerintah Australia menganggap burung tersebut mengancam situasi karantina Australia di tengah pandemi COVID-19. Mereka pun berencana membunuh burung tersebut, per laporan Al Jazeera.

Sebelumnya, warga Melbourne Kevin Celli-Bird mengaku menemukan sang burung merpati dalam kondisi kelelahan di halaman belakang rumahnya pada 26 Desember lalu. Ia lantas mengetahui bahwa burung tersebut 'tersesat' dan menghilang dari balapan burung merpati di Oregon, AS, pada 29 Oktober.

Sejumlah pengamat fauna memperkirakan bahwa merpati itu - yang Celli-Bird namai 'Joe', diinspirasi oleh Presiden-terpilih AS Joe Biden - hinggap di sebuah kapal kargo di Samudera Pasifik.

Itulah kenapa ia bisa menempuh jarak sejauh 13.000 kilometer antara AS dan Australia.

Tak hanya menjadi perhatian media Australia, Joe kini juga menjadi perhatian otoritas Karantina dan Layanan Inspeksi Australia yang dikenal sangat kaku.

Kevin Celli-Bird mengaku bahwa otoritas tersebut meneleponnya pada Kamis dan memintanya untuk menangkap burung tersebut.

"Kata mereka, jika berasal dari Amerika, mereka khawatir burung tersebut juga membawa penyakit," kata dia.

"Mereka bertanya apakah saya bisa membantu mereka. Saya pun menjawab, 'Sejujurnya, saya tak bisa menangkapnya. Ketika saya sudah berjarak 500mm darinya, dia langsung terbang."

Otoritas setempat kemungkinan akan menyewa seorang penangkap burung profesional, imbuhnya.

Departemen Pertanian Australia, yang bertanggungjawab atas aspek keamanan biologis (biosecurity) setempat, mengatakan bahwa merpati Joe "tidak diijinkan tetap tinggal di Australia" karena ia "bisa mengancam keamanan pangan Australia dan populasi burung liar kita."

"Keberadaannya mengancam populasi burung dan industri unggas Australia," sebut departemen tersebut dalam sebuah pertanyaan.

Celli-Bird mengatakan bahwa organisasi American Racing Pigeon Union yang berpusat di Oklahoma, AS, menyatakan bahwa merpati Joe terdaftar sebagai milik seseorang yang tinggal di Montgomery, Alabama. Ia berusaha mengontak sang pemilik, namun, hingga saat ini masih belum bisa tersambung dengannya.

Jarak terbang yang ditempuh Joe disebut-sebut memecahkan rekor penerbangan jarak-jauh oleh seekor merpati. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh seekor merpati yang terbang dari Arras, Prancis, dan tiba di Saigon, Vietnam, pada tahun 1931. Jarak yang ditempuh adalah 11.600 km dan selesai dalam waktu 24 hari.

Rekomendasi