Santri Probolinggo Tewas Ditabrak Lari di Xianyang, China

| 23 Jan 2021 20:19
Santri Probolinggo Tewas Ditabrak Lari di Xianyang, China
Dokumen: Santri asal Paiton, Probolinggo, yang bernama Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi (21) menjadi korban tabrak lari di Xianyang, China. (Foto: ATDIK)

ERA.id - Seorang santri asal Paiton, Probolinggo, Jawa Timur dikabarkan tewas setelah menjadi korban tabrak lari di Kota Xianyang, Shaanxi, China. Ini menjadi insiden kematian warga asing pertama di Xianyang selama 40 tahun terakhir.

Melansir ANTARA, korban, bernama Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi (21) bersama satu orang rekan sekampusnya, Faiq Iqbal Ainun, ditabrak kendaraan roda empat yang lepas kendali pada tanggal 30 Desember 2020 dini hari.

Sementara Faiq hanya mengalami luka ringan, Muhammad harus dilarikan ke rumah sakit Kota Xianyang. Mahasiswa 21 tahun tersebut akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 Januari lalu.

Pelaku sendiri sempat lari, namun, akhirnya menyerahkan diri kepada polisi pada 1 Januari lalu. Pelaku tabrak lari juga telah bertanggungjawab dan memberi santunan senilai Rp1,86 miliar kepada keluarga Muhammad.

"Santunan ditransfer langsung ke rekening orang tua korban di Paiton tanpa ada potongan apa pun," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya, Sabtu (23/1/2021).

Selain santunan dari pelaku, keluarga korban akan menerima asuransi jiwa dan biaya pengembalian SPP dari pihak Shaanxi Polytechnic Institute, Xianyang, tempat korban tengah menempuh studi teknik elektronika.

"Kalau asuransi sudah cair, Bapak akan kami kontak lagi untuk pengirimannya," kata Yaya saat menelepon Hatim, ayah korban, yang tinggal di Paiton.

Sebelumnya, Atdikbud dan staf Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing telah menemui keluarga pelaku, pihak kepolisian, pihak kampus, dan mahasiswa Indonesia lainnya di kota itu.

Atas nama keluarga korban, Yaya sudah menerima permintaan maaf dari orang tua pelaku.

"Kami telah bertemu para pihak tersebut di kepolisian Xianyang. Permintaan maaf sudah kami terima, namun kami tetap menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang sudah berjalan," ujarnya mendampingi Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Victor Harjono.

Selain bertemu dengan para pihak, Yaya juga mendatangi pengurus masjid di Xianyang yang telah memberikan lahan untuk pemakaman Rendra pada 7 Januari lalu.

Makam sang santri
Makam santri Paiton, Muhammad Rendra Sampurna, yang menjadi korban tabrak lari di kompleks pemakaman Islam Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi, China. (ANTARA/HO-Atdikbud KBRI Beijing) 

Kasus kematian warga negara asing di Kota Xianyang merupakan yang pertama kali dalam 40 tahun terakhir.

Oleh karena rumitnya proses pengiriman jenazah dari Xianyang ke Paiton di tengah pandemi, akhirnya pihak keluarga mengikhlaskan korban dimakamkan secara Islami di Xianyang.

Pengurus masjid di Xianyang bersedia memberikan lahan pemakamannya karena juga mengenali korban yang rajin beribadah di masjid tersebut.

Rekomendasi