Rumah Ini Laku Seharga Rp7,47 Miliar Tapi Cuma Bisa Dipajang di Internet

| 01 Apr 2021 18:30
Rumah Ini Laku Seharga Rp7,47 Miliar Tapi Cuma Bisa Dipajang di Internet
Desain bergaya meditatif yang dibuat seniman Krista Kim untuk rumah Mars House. Rumah digital ini baru telah terjual dengan harga setara Rp7,47 miliar. (Foto: @krista.kim/Instagram)

ERA.id - Sebuah rumah baru-baru ini menjadi berita karena dibeli dengan harga setara Rp7,47 miliar. Bukan karena gedungnya megah, hingga bisa jadi tempat syuting di film-film televisi, tapi karena rumah tersebut tidak ada wujud fisiknya. Alias rumah ini hanya ada di dunia maya.

Melansir dari CNN, (1/4/2021), rumah bernama Mars House, yang adalah rumah berwujud non-fungible asset (NFT) pertama di dunia, baru-baru ini terjual dengan harga lebih dari 500 ribu dolar AS.

NFT sendiri adalah suatu aset digital berbentuk serial angka, atau token, yang bisa dijadikan bukti kepemilikan sah seseorang atas suatu karya digital, seperti seni digital, musik, atau cuitan di Twitter. Token ini disandikan (enkripsi) dan diedarkan lewat teknologi blockchain, sehingga otentikasinya bisa diverifikasi.

Rumah Mars House sendiri dibeli seharga 288 Ether, yaitu mata uang digital yang bila dikonversi setara dengan 514.557 dolar AS (Rp7,47 miliar).

Sebagai imbalannya, si pembeli akan mendapatkan file-file 3D yang bisa diunggah ke platform dunia maya bernama 'Metaverse'.

Metaverse sendiri adalah suatu alam semesta virtual, sebut Krista Kim, pencipta rumah Mars House, kepada CNN, di mana petak-petak lahan bisa dibeli dan diperdagangkan. Selain itu, rumah dan unit bisnis juga didirikan di dunia maya tersebut.

Pasar aset digital, yang juga mencakup benda fashion dan aksesoris digital, saat ini terdapat di kalangan orang yang hidup dan berinteraksi di platform Metaverse melalui avatar digital mereka.

"Seni, NFT, mata uang digital... ide dan perubahan yang cepat terkait bagaimana kita menerapkan aset digital menjadi sebuah realitas baru dan bakal mengubah paradigma global," kata Kim.

"Juga, setelah terkungkung oleh COVID-19, kita memerlukan ide-ide inovatif agar lingkungan rumah kita bisa memulihkan kita, apalagi ketika kesehatan mental menjadi salah satu perhatian kita saat ini."

Sang seniman, lewat sebuah posting Instagram bulan lalu, pun mengaku mendesain rumah digital tersebut agar memberikan "atmosfer yang membawa energi zen yang memulihkan".

Ia juga bekerjasama dengan musisi Jeff Schroeder dari grup band The Smashing Pumpkin untuk menciptakan musik pendamping yang merdu di rumah tersebut.

Rekomendasi