Sneakers Baru Gucci Cuma Rp260 Ribu, Khusus Dipakai Kongkow di Dunia Virtual

| 19 Mar 2021 17:23
Sneakers Baru Gucci Cuma Rp260 Ribu, Khusus Dipakai Kongkow di Dunia Virtual
Sneakers Virtual 25 dirilis Gucci dengan harga 17,99 dolar AS dan hanya tersedia dalam bentuk virtual. (Foto: Gucci)

ERA.id - Kalau barang-barang original merek Gucci biasanya berharga lebih dari 7 jutaan rupiah, raksasa fesyen ternama itu baru-baru ini merilis sebuah sepatu dengan harga hanya 17,99 dolar AS, atau setara Rp260 ribu.

Cuma... Sepatu itu hanya bisa dipakai secara digital.

Melansir dari laman The Guardian, sneakers Virtual 25 dari Gucci ini memiliki tampilan hijau mencolok dengan aksen pink dan sol warna biru langit, dan hanya 'dipakai' melalui teknologi augmented atau virtual reality.

Lewat platform Gucci atau Wanna AR, peminat sneakers digital ini bisa mencoba mengenakannya di dunia virtual. Alam digital ini contohnya VR Chat, sebuah gim daring multiplayer, hingga Roblox, yaitu sebuah platform gim yang saking populernya mendapat valuasi pasar 38 miliar dolar AS ketika ditawarkan ke publik pada 10 Maret.

Sepatu virtual Gucci

Sneakers ini menjadi 'model digital pertama' di lini produk Gucci, meski ini bukan pengalaman pertama merek asal Italia ini dalam menggandeng teknologi digital. Disebutkan The Guardian, Gucci pada Januari memiliki fitur augmented reality (AR) di aplikasi, sehingga pelanggan bisa mencoba memakai sneakers atau jam tangan buatan mereka.

Dikenal cepat beradaptasi dalam skena digital, Gucci awal tahun ini juga merilis avatar gim Pokemon GO lewat kostum Gucci x North Face, yang bisa didapatkan di dekat toko ritel mereka.

Perilisan sneaker virtual Gucci ini seakan dilakukan dengan sengaja menyusul makin maraknya pemberitaan mengenai aset digital bernama 'non-fungible tokens' (NFT). Barang digital, seperti karya seni digital atau kartu digital NBA, bisa diperdagangkan secara spekulatif hingga seharga miliaran rupiah.

Namun, sneaker ini sendiri bukanlah NFT. Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara Gucci dengan perusahaan teknologi fesyen asal Belarusia, Wanna.

Kepada media Business of Fashion, CEO Wanna Sergey Arkhangelski menyebut bahwa "dalam lima atau bahkan 10 tahun lagi, sumber profit perusahaan fesyen sebagian besar akan berasal dari produk-produk digital".

Rekomendasi