ERA.id - Uap panas dan lava membuncah dari sebuah kawah yang terbentuk pada hari Senin, (5/4/2021), di gunung berapi Islandia yang erupsi sejak bulan lalu. Ratusan pendaki, yang sedianya menonton erupsi gunung tersebut, pun terpaksa segera dievakuasi.
Berdasarkan laporan Associated Press, kawah tersebut pertama kali ditemukan oleh sebuah helikopter wisata. Secara fisik, kawah memiliki panjang 500 meter dan berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi erupsi di Lembah Geldinga.
Departemen Manajemen Kebencanaan Islandia pada Senin langsung mengumumkan proses evakuasi saat itu juga di lokasi erupsi. Departemen tersebut menyatakan tidak ada risiko ancaman nyawa selama momen tersebut dikarenakan jaraknya yang cukup jauh dari jalur pendakian.
Kantor Meteorologi Islandia menyatakan aktivitas kegunungapian diperkirakan tidak bakal berpengaruh terhadap aktivitas Bandara Keflavik, demikian sebut Associated Press (AP).
Gunung berapi yang sudah lama 'terlelap' di Semenanjung Reykjanes, Islandia, itu tiba-tiba aktif kembali pada 20 Maret lalu, menyusul ribuan insiden gempa bumi di kawasan tersebut selama tiga pekan sebelumnya.
Erupsi gunung berapi tersebut menjadi yang pertama di kawasan tersebut dalam 800 tahun terakhir.
Hot dog grilling and banana tossing make the Iceland volcano eruption sound like a foodie’s dream. Where else can you have a cookout on lava?! @TheAtlantic pic.twitter.com/WZrN8vmiak
— Daniela (@DanielaVLozano) April 1, 2021
Karena kedekatan lokasi gunung berapi dengan ibukota Reykjavik, yang hanya terpaut jarak 32 km, banyak wisatawan telah datang berkunjung ke area gunung itu bahkan ketika Islandia masih diliputi pemberlakuan penguncian parsial terkait wabah COVID-19. Sekitar 30 ribu orang telah mengunjungi tempat itu sejak awal erupsi, sebut AP mengutip Dewan Pariwisata Islandia.
Kawah yang baru terbentuk disebutkan juga mengeluarkan lava.
Ahli geofisika Magnus Gudmundsson berkata, menurut laporan AP, bahwa erupsi gunung berapi berpotensi merembet ke utara dari lokasi erupsi saat ini.
"Lava yang keluar dari dua kawah asli semakin sedikit," kata dia pada AP. "Ini bisa menjadi tanda dimulainya tahap kedua."
Islandia, yang terletak di kawasan gunung berapi di Atlantik Utara, biasa menyaksikan erupsi gunung berapi setiap empat atau lima tahun. Erupsi terakhir terjadi di Holuhraun, pada 2014, ketika erupsi membuat lava memenuhi kawasan dataran tinggi di Islandia.
Pada 2010, abu vulkanik dari erupsi gunung Eyjafjallajokull begitu lebat hingga mengganggu lalu lintas udara internasional selama beberapa hari.