ERA.id - Kesuksesan Alibaba sebagai platform belanja terbesar di dunia tak lepas dari peran para pekerjanya, terutama dalam bitang IT dan keamanan. Salah karyawan, Wu Hanqing, salah satu "anak kesayangan" Jack Ma yang lolos interview dalam waktu tiga menit.
Melansir dari berbagai sumber, Wu Hanqing merupakan seorang Kepala Ahli Keamanan Liyun (Alibaba Cloud Computing) dan juga salah satu peretas top generasi milenial di China. Kecerdasannya dalam bidang IT dan jaringan berhasil membuat dirinya jadi anak kesayangan Jack Ma.
Kisah ini bermula saat Wu melamar pekerjaan ke perusahaan Alibaba. Kala itu Wu menjadi salah satu kandidiat yang tidak memenuhi syarat lantaran hanya berbekal ijasah SMA.
Selama wawancara, Wu ditanyai tentang pembuktian keahliannya dalam bidang IT. Tak perlu banyak bicara dan banyak kata, Wu langsung mengambil alih komputer penguji yang ada di depannya.
Dalam waktu 3 menit, Wu berhasil mematikan salah satu perangkat perutean Alibaba yang mengakibatkan gangguan jaringan internal di Alibaba. Selang beberapa menit berikutnya, hanya dengan ketukan di keyboard komputernya sistem itu kembali aktif dan berjalan.
Jack Ma, sebagai pemilik Alibaba saat itu mengetahui bakat dan kemampuan Wu. Ia berkata, "Ini adalah bakat, saya harus segera mempekerjakannya."
Wu pun berhasil diterima dan bekerja di Alibaba. Saat itu Jack Ma memberikannya gaji 5 juta yuan atau setara dengan Rp10 miliar untuk satu tahun. Selama bekerja, Wu dinobatkan sebagai salah satu pakar teknologi keamanan termuda di Alibaba pada usia 23 tahun.
Pekerjaan pertama Wu saat masuk ke Alibaba ialah memperhatikan keamanan siber di perusahaannya. Kala itu pimpinannya tak cukup andil dalam memperhatikan sistem keamanan. Ia pun mencoba untuk membobol kata sandi internal setiap karyawan Alibaba.
Saat melakukan peretasan, Wu mengirimi seluruh karyawan berupa pesan peringatan. Sejak itu lah pimpinannya mulai memperhatikan keamanan siber di perusahaannya.
Sepanjang kariernya di Alibaba, ia telah menghabiskan waktu selama 8 tahun di departemen keamanan Alibaba dan menciptakan Ali Cloud dari awal. Pada tahun 2017 di usianya ke 32 tahun, ia dinobatkan sebagai Top Innovatore Under 35 dari MIT Technology Review 2017. Sayangnya ia tak ingin menonjolkan kemampuannya di depan publik dan memilih fokus pada pekerjaannya.
"Semua orang hanya menyaksikan kegembiraan dan bertepuk tangan. Namun, saya tidak perlu semua orang bertepuk tangan untuk saya, tetapi saya benar-benar berharap semua orang bertepuk tangan untuk pekerjaan saya," katanya dikutip dari AlibabaCloud.com, Selasa (20/4/2021).
Selama di Alibaba, ia berhasil menciptakan tim keamanan indipenden bernama Aliyun. Menurut catatan dbestinfo, Aliyun merupakan penyedia layanan cloud terbesar ketiga di dunia, bahkan 37 persen situs web di China dibangun di atas Aliyun. Sistem itu pun lantas diakusisi oleh Alibaba dan menjadi bagian penting dari Alibaba.
Sistem jaringan yang dibuat Wu ini memastikan keamanan situs web setiap harinya yang berhasil menangkis miliaran peretas dari berbagai penjuru dunia. Tak hanya itu saja, ia juga berhasil menciptakan kecerdasan buatan (AI) dan membangun banyak sistem infrastruktur utama di Zhejiang, Shanghai, dan Chongqing.
"Dunia ini masih relatif adil, apa yang kamu dapatkan pasti sama dengan yang kamu bayarkan. Tetapi orang sering hanya melihat apa yang kamu dapatkan dan hanya kamu yang bisa melihat apa yang kamu bayarkan," kata Wu Hanqing.
Usut punya usut, ketertarikan Wu Hanqing dengan dunia IT dan jaringan sudah tumbuh sejak kecil. Saat usianya 15 tahun, ia diterima di salah satu kelas junior di Universitas Xi'an Jiaotong.
Ketika usianya menginjak 16 tahun, Wu mendirikan sebuah organisasi untuk teknologi keamanan nasional, Phantom BBS. Organisasi ini melatih banyak talenta berbakat dan top industri keamanan. Bahkan organisasinya menjadi salah satu yang paling berpengaruh saat itu.
Sayangnya akibat kekurangan dana, Wu terpaksa menutup Phantom BBS. Hingga akhirnya di tahun 2005 ia datang ke Alibaba untuk melamar pekerjaan.