Bela Palestina, Presiden Turki Ajak Rusia 'Beri Pelajaran' ke Israel

| 12 May 2021 21:31
Bela Palestina, Presiden Turki Ajak Rusia 'Beri Pelajaran' ke Israel
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/aww)

ERA.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan pada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa komunitas internasional harus "memberi pelajaran penting pada Israel" terkait perlakuan negara Timur Tengah tersebut terhadap Palestina.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktorat Komunikasi Presiden Turki, yang mengatakan bahwa kedua presiden pada Rabu, (12/5/2021), berbicara melalui sambungan telepon tentang eskalasi kekerasan di sekitar kota Yerusalem.

Pernyataan itu juga mengutip kata-kata Erdogan bahwa, "komunitas internasional (perlu) memberi pelajaran penting pada Israel" dan bahwa negara-negara perlu mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengintervensi serta menyampaikan "pesan yang tegas dan jelas" terhadap Israel.

Erdogan juga mengatakan pada Putin, sebut pernyataan yang dilansir Associated Press, bahwa Palestina mungkin membutuhkan pasukan penjagaan internasional.

Aksi unjuk rasa menentang Israel pecah di ibu kota Istanbul, Selasa, diikuti ribuan orang. Konvoi mobil beriring-iringan menuju Konsulat Israel sambil mengibarkan bendera Turki dan Palestina.

Foto bendera Palestina dan Turki juga ditembakkan ke arah gedung Israel di Istanbul itu.

Permusuhan antara Israel dan Hamas meningkat dalam semalam, dengan 35 warga Palestina tewas di Gaza dan tiga di Israel dalam aksi saling balas serangan udara paling intensif selama bertahun-tahun.

Israel melakukan ratusan serangan udara di Gaza hingga dini hari Rabu, (12/5/2021), ketika kelompok Islamis dan kelompok militan Palestina lainnya menembakkan beberapa serangan roket ke Tel Aviv dan Betsyeba.

Berdasar laporan ANTARA, satu bangunan tempat tinggal bertingkat di Gaza runtuh dan satu lagi rusak berat setelah berulang kali terkena serangan udara Israel. Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran Hamas, termasuk pusat intelijen dan situs peluncuran roket.

Rekomendasi