ERA.id - Rakyat Indonesia berbondong-bondong memberikan donasi kepada warga Palestina yang kini menjadi korban konflik dengan Israel.
Bantuan donasi dari masyarakat disalurkan lewat berbagai organisasi kemanusiaan, kelompok ormas, hingga pendakwah yang menggalang bantuan untuk rakyat Palestina.
Sebagai negara yang status politiknya masih diperdebatkan karena wilayahnya dikuasai Israel, Banyak pihak yang meragukan bantuan bisa sampai ke Palestina.
Lalu bagaimana caranya bantuan dari warga Indonesia bisa sampai ke rakyat Palestina? Pendiri Niqab Squad Indadari Mindrayanti mengungkapkan cara dan strateginya agar bantuan dari para donatur bisa sampai Palestina.
Ternyata menyalurkan bantuan ke wilayah Yerusalem dan Gaza di Palestina ada perbedaannya. Seperti diketahui, wilayah Palestina dibagi dua yakni Tepi Barat yang termasuk di dalamnya Yerusalem, dan Jalur Gaza.
Indadari mengungkapkan lebih susah mengirim bantuan ke Yerusalem daripada ke Gaza. Padahal wilayah Gaza lebih tertutup dan diblokade Israel.
"Kendala transfer antar bank internasional itu susah. Butuh waktu berhari-hari. Kalau ke Yerusalem susah, ambil uang di Western Union, kalau ada keteranga bantuan Palestina suka ditolak," katanya, kepada ERA.id, Jumat (4/6/2021).
Ada 2 cara mengirim uang ke Palestina, yakni menggunakan transfer antarbank dengan Arab Bank dan dengan layanan pengiriman uang Western Union.
Sedangkan, mengirim bantuan dalam bentuk uang ke Gaza ternyata lebih mudah. Tak ada pertanyaan dari teller bank ataupun blokade dari Israel.
Kendalanya lebih bersifat teknis seperti listrik mati dan bank-nya dibom Israel.
"Kalau ke Gaza Allah jaga terus, enggak ada blokade ke Gaza. Western Union tutup karena mati lampu, atau kantornya rusak kena bom jadi ambil uang susah. akhirnya kita transfer antar bank, jadi mereka ambil uang di ATM," jelasnya.
Akhirnya, Indadari diberi tips cara mengirim uang ke wilayah konflik tersebut. Menurut warga Palestina, ia dilarang menggunakan kata 'Palestina' di keterangan pengiriman uang. Dengan begitu maka pihak Israel akan mengizinkan pencairan uang.
"Dengan begitu pihak Israel nggak curiga," ucapnya.