ERA.id - Tengah malam kelaparan tidak hanya dirasakan manusia, tetapi juga oleh seekor gajah di Thailand. Bedanya, gajah ini tak membuka kulkas untuk mengambil snack - tapi menjebol dapur rumah warga.
Dilansir dari The Guardian, (21/6/2021), warga bernama Ratchadawan Puengprasoppon terbangun pada dini hari Sabtu lalu karena mendengar suara benturan keras. Saat ia menuju sumber suara, ia menemukan kepala seekor gajah muncul di balik dinding dapurnya yang telah berlubang.
Gajah jantan itu - dinamai 'Boonchuay' - tampaknya sedang kelaparan. Belalainya melihat isi laci, hingga menjatuhkan segala peralatan dapur ke lantai. Ratchadawan mengaku tidak tahu apa yang harus ia lakukan, sementara ia merekam aksi gajah itu menggunakan ponselnya.
Ternyata, itu bukan pertama kalinya Boonchuay menghampiri desa Chalermkiatpattana di Thailand itu, seperti disebut di The Guardian.
"Mereka cukup sering berkunjung. Mereka selalu datang ketika pasar lokal buka karena mereka mencium aroma makanan," sebut Itthipon Thaimonkol, pengawas Taman Nasional Kaeng Krachan, tempat tinggal si gajah.
Media Thailand juga mengabarkan 'kunjungan' si gajah ke dapur rumah Ratchadawan, yang disebutkan menyebabkan kerusakan senilai 50 ribu baht atau Rp22,67 juta.
The Guardian mengutip Dr Joshua Plotnik, asisten profesor psikologi di Hunter College, City University of New York, dan juga pengamat populasi gajah di Kanchanaburi, Thailand, yang mengatakan bahwa insiden gajah 'merampok' rumah penduduk adalah hal yang biasa terjadi.
Mereka biasanya datang untuk mengambil hasil panen berupa tebu atau jagung.
"Di desa tempat saya bekerja di Thailand, kawanan gajah bahkan masuk ke ladang petani hampir tiap malam. Ini menjadi masalah sulit bagi petani dan para gajah," sebutnya.
Namun, kata dia, warga desa umumnya menghormati dan bersimpati terhadap para gajah.
"Mereka frustrasi atas kejadian ini, dan ingin agar hal yang sama tak terulang kembali. Tapi mereka biasanya tidak menyalahkan para gajah sendiri."
Peristiwa ini terjadi hampir bertepatan dengan cerita di China, ketika sekawanan gajah berjalan hingga ratusan kilometer, memakan seluruh hasil panen jagung, dan sampai merusak gubuk milik petani. Otoritas China telah mengerahkan ratusan orang dan pasukan keamanan untuk menyusuri jalur penjelajahan para gajah, sementara banyak orang bertanya kenapa gajah-gajah itu berniat berjalan sangat jauh.
"Insiden seperti itu makin kerap terjadi di Asia, dan ini bisa jadi karena makin berkurangnya sumber makanan dan meningkatnya gangguan manusia terhadap habitat para gajah," sebut Plotnik.