Awalnya Gegara Cegukan Kronis, Presiden Jair Bolsonaro Perlu Operasi Darurat

| 15 Jul 2021 08:39
Awalnya Gegara Cegukan Kronis, Presiden Jair Bolsonaro Perlu Operasi Darurat
Presiden Brazil Jair Bolsonaro membuat tanda hati saat bertemu pendukungnya di sela upacara penurunan bendera di Istana Alvorada, Brasilia, Brasil, Jumat (24/7/2020). (Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado/hp/djo)

ERA.id - Presiden Brazil Jair Bolsonaro akan menuju Sao paulo untuk menjalani pemeriksaan penyumbatan usus dan kemungkinan perlu melakukan operasi darurat, menurut kantor presiden pada Rabu (14/6/2021), dalam komplikasi kesehatan terbarunya akibat penusukan tiga tahun silam.

Dilansir dari ANTARA, Bolsonaro mendatangi rumah sakit militer di Brasilia pada Rabu dini hari. Kantor presiden awalnya mengatakan ia akan menjalani pemeriksaan cegukan kronis.

Namun kemudian, pihaknya mengatakan Antnio Luiz Macedo, ahli bedah yang mengoperasi Bolsonaro pada 2018, memutuskan bahwa presiden harus pergi ke Sao Paulo untuk pemeriksaan tambahan guna mencari tahu tentang penyumbatan usus dan kemungkinan operasi darurat.

Bolsonaro hampir meninggal setelah ditusuk di bagian perut saat kampanye 2018, yang mengakibatkan rangkaian operasi lanjutan.

Setelah pemberitaan kepergiannya ke Sao Paulo, melalui Twitter pria berusia 66 tahun itu mengatakan sedang menghadapi "satu tantangan lagi" dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas doa mereka.

Baru-baru ini Bolsonaro tampak tidak sehat. Dalam pidato di media sosial Kamis lalu, Bolsonaro berusaha untuk mengekspresikan dirinya dan mengaku sedang mengalami cegukan selama sepekan. Dalam penampilan lainnya selama beberapa bulan terakhir Bolsonaro juga mengalami batuk membandel.

Kesehatan Bolsonaro menjadi sebuah isu selama kepresidenannya. Ia terinfeksi COVID-19 pada Juli lalu dan akhirnya sembuh.

Rekomendasi