ERA.id - Serangan busur dan anak panah terjadi di Norwegia yang menewaskan lima orang. Tersangka diduga merupakan pelaku teroris yang berasal dari Denmark.
Seorang pria asal Denmark dicurigai sebagai terduga teroris yang melakukan serangan busur dan anak panah mematikan di kota Kongsberg, Norwegia, Rabu (13/10/2021). Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 18:13 wakut setempat, sementara tersangka berhasil ditangkap sekitar 30 menit kemudian.
Selama pengejaran oleh polisi, pria itu menembakkan panah yang mengenai dua orang lainnya, termasuk wanita. Saat ini dua orang tersebut mengalami cedera dan dilarikan ke rumah sakit.
Oyvind Aas, kepala polisi distrik Drammen, mengatakan pihak berwenang tidak mengesampingkan kemungkinan serangan teror. "Dari jalannya peristiwa, wajar untuk mempertimbangkan apakah ini aksi terorisme," katanya, dikutip CNN, Jumat (15/10/2021).
Namun Aas mengatakan tersangka belum dimintai keterangan sehingga motif dari serangan tersebut masih belum terungkap. Menurut Aas, salah satu korban yang terluka adalah seorang polisi yang sedang tidak bertugas di sebuah toko.
"Yang terluka telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Kotamadya Kongsberg telah diberitahu dan telah membentuk tim krisis untuk membantu dan menindaklanjuti mereka yang membutuhkannya," ungkapnya.
Kantor polisi setempat mulai menerima panggilan darurat dari pusat Kongsberg pada pukul 18:13 waktu setempat. Panggilan tersebut melaporkan ada seseorang berjalan-jalan dengan busur dan anak panah.
Sebuah tembakan dilepaskan oleh polisi selama penangkapan. Aas mengatakan butuh beberapa waktu sebelum akhirnya polisi berhasil menangkap tersangka.
"Butuh beberapa waktu sejak patroli pertama kami di tempat kejadian sampai dia ditangkap," katanya.
Badan keamanan domestik Norwegia (PST), mengutip berbagai aspek serangan itu dalam menjelaskan keyakinannya bahwa tindakan tersangka 'saat ini tampak sebagai tindakan terorisme'.
"Serangan terhadap orang-orang secara acak di tempat umum adalah modus operandi yang berulang di kalangan ekstremis Islamis yang melakukan teror di Barat," kata badan keamanan domestik.
Badan tersebut mengatakan bahwa 'skenario yang paling mungkin dari serangan teroris yang sangat Islamis di Norwegia adalah serangan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pelaku dengan jenis senjata sederhana, terhadap target dengan sedikit atau tanpa tindakan keamanan'.
Ann Iren Svane Mathiassen, pengacara polisi yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa tersangka akan diperiksa oleh ahli psikiatri forensik pada hari Kamis. Rangkaian pemeriksaan itu juga tidak biasa dilakukan dalam kasus-kasus seperti ini sebelumnya.
Tersangka sudah dibawa ke kantor polisi di kota terdekat Drammen. Dalam laporan TV2, tersangka dilaporkan memiliki pisau dan senjata lain. Setelah serangan itu terjadi, direktorat polisi telah memerintahkan petugas secara nasional untuk membawa senjata api.
Biasanya, polisi Norwegia tidak dibekali dengan senjata, tetapi petugas memiliki akses senjata api dan senapan bila diperlukan. Bukan hanya itu saja, dalam melaksanakan patroli polisi biasanya menyimpan senjatanya di kantor atau di dalam mobil patroli mereka.
"Akibat insiden serius di Kongsberg di mana beberapa orang tewas dan terluka malam ini, polisi di Norwegia untuk sementara dipersenjatai," kata direktorat Kepolisian Norwegia, dikutip CNN, Jumat (15/10/2021).
Serangan itu adalah yang paling mematikan di Norwegia sejak ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik membunuh 77 orang di tahun 2011. Kebanyakan korban adalah remaja dalam serangan bom dan senjata. Breivik dijatuhi hukuman 21 tahun penjara.
Sementara itu di tahun 2019, seorang pria lain menyerbu sebuah masjid Oslo dengan senjata. Tahun itu, dinas intelijen negara melaporkan bahwa terorisme sayap kanan sedang meningkat secara global, dan memperingatkan bahwa negara itu kemungkinan akan menjadi sasaran dalam waktu dekat.