ERA.id - Presiden Joe Biden memastikan negaranya tidak akan melakukan lockdown menyusul adanya temuan varian baru Covid-19 Omricon.
Biden pun meminta warganya tidak panik lantaran varian baru itu disebut-sebut memiliki mutasi terbanyak.
Pemerintah, jelas dia, telah menyiapkan langkah darurat bersama dengan perusahaan farmasi jika nantinya membutuhkan vaksin jenis baru. Meski demikian, dia mengingatkan warganya untuk segera mendapatkan vaksin dan booster serta tetap menggunakan masker.
"Varian ini memang memunculkan kekhawatiran, tetapi jangan sampai menimbulkan kepanikan," jelas Biden usai rapat bersama tim Covid-19 pada Senin (29/11/2021) dikutip dari Channel News Asia.
Biden menyatakan tidak menutup kemungkinan, kasus positif Omicron akan muncul di AS. Dia juga yakin dengan vaksin yang ada akan memberikan perlindungan terhadap kemungkinan gejala parah dari Covid-19.
Sebelumnya, Varian Omricon pertama kali dilaporkan ke WHO pada 24 November dari Afrika Selatan, di mana infeksi telah meningkat tajam.
Sejak itu, varian tersebut telah menyebar ke seluruh dunia, di mana kasus-kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark, dan Australia, bahkan mendorong lebih banyak negara untuk memberlakukan pembatasan perjalanan dan berusaha menutup diri termasuk Indonesia yang memperketat rencana perjalanan.
Jepang pada Senin mengumumkan rencana untuk menutup perbatasannya bagi pelaku perjalanan asing, menyusul tindakan serupa oleh Israel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia bahwa virus corona varian Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko global yang sangat tinggi dari lonjakan infeksi yang dapat memiliki "konsekuensi parah" di beberapa wilayah.