ERA.id - Politikus sayap kiri Chile, Gabriel Boric, terpilih menjadi presiden. Ia menjadi presiden di usia 35 tahun setelah memenangkan putaran kedua pilpres pada Minggu (19/12).
Siapa Gabriel Boric? Boric merupakan mantan aktivis semasa dirinya menjadi mahasiswa. Pada 2011, Boric pernah memimpin protes mahasiswa guna mendorong sekolah gratis di Chile.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Boric pun mulai memantapkan diri untuk meniti karir di ranah politik. Meski lulusan hukum, pria keturunan Kroasia dan Catalan itu tak pernah mengambil ujian profesi pengacara.
Boric telah menjadi anggota parlemen Chile sejak tujuh tahun lalu. Boric merupakan politikus partai Konvergensi Sosial berhaluan kiri. Ia pun menjadi capres dari koalisi partai Approve Dignity sebagai kandidat presiden pada pemilu tahun ini.
Koalisi Approve Dignity terdiri dari Partai Komunis Chile dan enam partai lainnya dengan ideologi sosialis, demokrat, dan progresif.
Selama kampanye, Boric menjanjikan kesetaraan dan kesejahteraan sosial. Ia bahkan bersumpah menghapus model ekonomi neoliberal Chile yang dibawa saat era diktator Augusto Pinochet dan secara luas dilihat kerap mengesampingkan kelas mikin dan pekerja.
"Saya berjanji mewujudkan negara yang sejahtera sehingga setiap orang memiliki hak yang sama, tidak peduli berapa banyak uang yang mereka miliki di dompet mereka," kata Boric dalam salah satu kampanyenya, seperti dikutip dari AFP, Selasa (21/12/2021).
Para lawan politiknya menganggap Boric tidak berpengalaman apa lagi untuk memimpin sebuah negara. Hal itu pun diakui sendiri oleh Boric. Ia mengakui bahwa dirinya punya "banyak hal yang harus dipelajari."
Kini, rakyat Chile berharap Boric yang dicap sebagai orang yang tak dekat dengan lingkar kekuasaan mampu mengutamakan kesejahteraan rakyat Chile.
Selamat bekerja mas Boric.