ERA.id -Restoran cepat saji McDonald's mendadak dibanjiri kritikan usai diduga mendukung Israel. Tak hanya kritikan dimedia sosial, McDonald's dihantam isu boikot akibat perang Israel-Palestina. Kini, gerai makanan cepat saji ini segera mengirim donasi untuk Palestina.
Akibat dugaan membela Israel dalam peperangan ini, ribuan warga turun ke jalan untuk mendesak McDonald's segera ditutup. Gerai makanan cepat saji ini terekam tengah membagikan makanan gratis kepada tentara zionis Israel.
Mendapatkan banyak serangan dari publik, PT Rekso Nasional Food sebagai pemegang waralaba McDonalds's Indonesia menuliskan pernyataan resmi di laman website McDonald's Indonesia.
McDonald's menyampaikan kesedihan yang dialami oleh warga Palestina atas peperangan Israel. Gerai makanan cepat saja ini merasa prihatin atas eskalasi konflik di Palestina.
"Kami sangat prihatin atas eskalasi konflik di Gaza, Palestina. Kesedihan ini dirasakan oleh segenap Direksi dan karyawan PT Rekso Nasional Food," bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari laman website resmi McDonald's Indonesia.
McDonald's bakal memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban di Palestina. Perusahaan mendukung segala upaya yang dilakukan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia.
"Sebagai pemegang waralaba dan pengembang merek McDonald’s di Indonesia, kami memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai kemanusiaan," tulisnya.
"Kami ingin mendukung upaya dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, dan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban di Gaza, Palestina. Bantuan ini akan kami salurkan melalui organisasi sosial yang responsif dalam menangani para korban," lanjutnya.
Tim McDonald's Indonesia berharap agar Palestina-Israel segera berdamai. Hal ini agar tidak memakan korban kembali. Apalagi, korban sering terjadi kepada anak-anak maupun perempuan.
"Kami berharap dapat melihat terwujudnya perdamaian dengan segera, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan, terutama anak-anak dan wanita akibat konflik ini," bunyi pernyataan.
McDonald's Indonesia merespons perhatian masyarakat atas pembayaran royalti. McDonald's Indoonesia tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald's di negara lain.
"Merespon perhatian masyarakat atas pembayaran royalti, dapat kami tegaskan bahwa peruntukannya semata untuk mendapatkan hak menggunakan merek dan standardisasi sistem operasional McDonald," demikian pernyataan manajemen.
"Penerimaan dari royalti tersebut tidak digunakan oleh perusahaan McDonald’s Corporation global untuk mendanai ataupun mendukung pemerintah mana pun yang terlibat dalam konflik ini." tutupnya.
Sebelumnya, restoran cepat saji asal Amerika Serikat ini dibanjiri kecaman karena menyediakan makanan gratis kepada tentara zionis Israel. McDonald's Israel mengumumkan bahwa mereka memberikan 4000 makanan gratis ke rumah sakit dan Pasukan Pertahanan Israel.