ERA.id - Saat mendengar kata chef atau koki, yang terlintas di dalam benak adalah rasa masakan yang nikmat dan juga penampilannya.
Tak bisa dipungkiri bahwa seragam dan terkhususnya topi panjang yang dikenakan seorang koki selalu mencuri perhatian.
Fakta umum yang diketahui oleh banyak orang bahwa seorang koki mengenakan topi adalah untuk mencegah jatuhnya rambut ke makanan yang dimasak.
Dilansir dari Theuijungkie.com, sejarah seorang koki harus mengenakan topi saat memasak dumulai dari Raja Henry VIII yang memenggal kepala seorang koki kerajaan setelah ia menemukan rambut di makanannya. Setelah menemukan koki pengganti, ia pun memerintahkan koki tersebut untuk selalu mengenakan topi saat memasak.
Jika dengan mengenakan topi ukuran biasa sebenarnya sudah bisa menutupi rambut, lalu mengapa topi koki berukuran panjang?
Ternyata panjang dari topi yang digunakan koki menunjukkan status dan jabatannya di dapur. Meskipun hal ini tidak bersifat wajib, tetapi sudah menjadi tradisi sejak dahulu. Tradisi topi panjang yang digunakan koki ini dimulai di Prancis pada tahun 1800an.
Seorang koki ternama dunia di zaman itu, Marie-Antoine Careme memutuskan semua anggotanya untuk mengenakan topi dengan panjang yang disesuaikan dengan pangkatnya di dapur. Dengan demikian, koki yang mengenakan topi terpanjang di satu dapur, maka ia pemilik jabatan tertinggi di tempat tersebut.
Selain itu warna putih yang digunakan untuk seragam dan topi seorang koki memiliki arti kebersihan dari dapur sebagai tempat untuk memasak bermacam-macam hidangan.