ERA.id - Belum lama ini viral pernyataan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengenai susu UHT disebut meningkatkan risiko diabetes dan gagal ginjal pada anak.
Atas hal tersebut, dr Piprim dengan tegas membantah telah menyampaikan pernyataan demikian.
Melalui unggahan di Instagramnya, dr Piprim mengunggah potongan berita yang memuat pernyataannya. Ia menegaskan dalam wawancaranya ia tidak menyinggung mengenai susu UHT penyebab diabetes, melainkan ultraprocessed food atau makanan yang sudah diproses dengan berbagai tambahan bahan.
“Beredar berita bahwa susu UHT bikin diabetes. Ini kesimpulan ngawur dari wawancara saat acara peringatan Hari Anak Nasional beberapa waktu lalu. Wartawan menyamakan susu UHT dengan ultraprocessed food duhh,” tulis dr Piprim.
Dokter Piprim kemudian menjelaskan yang ia bicarakan ketika wawancara adalah peningkatan diabetes terjadi karena gaya hidup tak sehat. Salah satunya dengan mengonsumsi ultraprocessed food yang tinggi akan gula, bukan susu UHT seperti yang diberitakan.
“Padahal yg dimaksud adalah Diabetes tipe 2 yg mulai banyak terjadi pada anak remaja disebabkan gaya hidup yg tidak sehat termasuk pola makan yg banyak asupan ultraprocessed food, tinggi gula dan zat tambahan lainnya,” jelasnya.
Dokter Piprim juga menyampaikan susu harusnya dijadikan sebagai makanan pelengkap dan tidak dianggap sebagai super food. Ia mengimbau untuk lebih banyak konsumsi real food demi tubuh yang sehat.
“Perbanyak real food seperti ikan, unggas, daging dan telur. Susu jangan dianggap superfood sehingga ada yg memberi anaknya susu 8-10 botol sehari, batasi aja 200 ml sehari,” pungkas Dokter Piprim.
Kemudian Dokter Piprim menyayangkan pernyataannya mengenai susu UHT disimpulkan dengan keliru. Ia meminta agar hal tersebut diperbaiki secepat mungkin.