Ada 88 Kasus di Indonesia, Simak Gejala hingga Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet

| 19 Aug 2024 16:15
Ada 88 Kasus di Indonesia, Simak Gejala hingga Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet
Ilustrasi cacar monyet (Freepik)

ERA.id - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengumumkan data kasus konfirmasi Mpox atau cacar monyet terbaru di Indonesia.

Terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox berdasarkan laporan pada Sabtu (17/8). Mayoritas kasus ditemukan di DKI Jakarta dengan jumlah tertinggi sebesar 59 kasus. 

Dilansir dari laman Mayo Clinic, cacar monyet (monkeypox atau mpox) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar.

Virus ini biasanya menyerang hewan pengerat, seperti tikus, atau primata nonmanusia, seperti monyet. Tetapi, penyakit ini juga menyerang manusia.

Kasus ini sering kali disebabkan oleh:

- Penularan usai melakukan dari luar negeri

- Melakukan kontak dengan menyentuh hewan atau orang yang terjangkit cacar monyet

Mulai tahun 2022, kasus cacar monyet dilaporkan di negara-negara yang jarang terjangkit mpox, seperti Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) terus memantau kasus-kasus yang telah dilaporkan di seluruh dunia, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.

Gejala cacar monyet

Gejala cacar monyet dapat muncul 3 hingga 17 hari setelah terpapar. Waktu antara saat  terpapar dan saat mengalami gejala disebut masa inkubasi. Gejala cacar monyet berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, seperti:

- Demam

- Ruam kulit

- Pembengkakan kelenjar getah bening

- Sakit kepala

- Nyeri otot dan sakit punggung

- Menggigil

- Kelelahan.

Sekitar 1 hingga 4 hari setelahnya mulai demam, ruam kulit mulai muncul.

Ruam cacar monyet sering kali pertama kali muncul di wajah, tangan, atau kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, pada kasus yang terkait dengan wabah yang dimulai pada tahun 2022, ruam sering kali muncul di area genital, mulut, atau tenggorokan. 

Ruam cacar monyet melewati banyak tahap. Bercak datar berubah menjadi lepuh. Kemudian lepuh terisi nanah, berkeropeng, dan rontok selama 2 hingga 4 minggu.

Apabila terinfeksi, kamu dapat menyebarkan gejala cacar monyet ke orang sekitarmu.Maka dari itu, segera temui dokter jika mengalami ruam baru atau gejala cacar monyet.

Ilustrasi cacar monyet
Ilustrasi cacar monyet (Freepik)

Penularan cacar monyet

Virus cacar monyet menyebar melalui kontak dekat dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Bisa juga, cacat monyet dapat menyebar saat memegang bahan seperti selimut yang telah bersentuhan dengan penderita cacar monyet. 

Virus cacar monyet menyebar dari orang ke orang melalui: 

- Kontak langsung dengan bersentuhan di area ruam, koreng, atau cairan tubuh penderita cacar monyet.

- Kontak dekat dalam waktu yang langsung (lebih dari empat jam) dengan droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi. Ini termasuk kontak seksual.

- Pakaian, seprai, selimut, atau bahan lain yang bersentuhan dengan ruam atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

- Orang hamil yang terinfeksi dapat menyebarkan virus cacar monyet ke janin.

Cacar monyet menyebar dari hewan ke orang melalui: 

- Gigitan atau cakaran hewan.

- Hewan buruan liar yang dimasak untuk dimakan.

- Produk, seperti kulit atau bulu, terbuat dari hewan yang terinfeksi cacar monyet.

- Kontak langsung dengan cairan tubuh atau ruam pada hewan yang terinfeksi cacar minyet.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan atau penyebaran virus cacar monyet?

Kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk mencegah penularan atau penyebaran virus cacar monyet, seperti:

- Hindari kontak dekat dengan orang yang mengalami ruam yang tampak seperti cacar monyet.

- Hindari memegang pakaian, seprai, selimut, atau bahan lain yang telah bersentuhan dengan hewan atau orang yang terinfeksi.

- Pisahkan orang yang terinfeksi cacar monyet dari orang yang sehat.

- Cuci tangan dengan sabun dan air setelah melakukan kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

- Hindari hewan yang dapat membawa virus.

Beberapa vaksin cacar dapat mencegah mpox, termasuk vaksin ACAM2000 dan Jynneos. Vaksin ini dapat digunakan untuk mencegah cacar monyet. Selain itu, disarankan agar orang yang telah terpapar cacar monyet divaksinasi. Beberapa orang yang berisiko terpapar virus dalam pekerjaan, seperti pekerja laboratorium juga dapat divaksinasi.

Pengobatan untuk cacar monyet

Pengobatan untuk sebagian besar orang penderita cacar monyet ditujukan untuk meredakan gejala. Perawatan dapat mencakup penanganan kerusakan kulit akibat ruam cacar monyet. Sebaiknya, minum cukup cairan untuk membantu menjaga tinja tetap lunak, dan mengurangi rasa nyeri.

Jika kamu menderita mpox, sebaiknya isolasi diri di rumah di ruangan terpisah dari keluarga dan hewan peliharaan hingga ruam dan koreng sembuh.

Tidak ada pengobatan khusus yang disetujui untuk cacar monyet. Dokter dapat mengobati dengan beberapa obat antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar, seperti tecovirimat (TPOXX) atau brincidofovir (Tembexa). Penderita juga mendapatkan pengobatan imunoglobulin vaksinia. Ini mengandung antibodi dari orang-orang yang telah diberi vaksin cacar.

Apa komplikasi dari cacar montet?

Komplikasi cacar monyet meliputi: 

- Bekas luka parah di wajah, lengan, dan kaki. 

- Kebutaan

- Infeksi lainnya

- Kematian, dalam kasus yang jarang terjadi.

Rekomendasi