Puasa Weton Menurut Islam, Begini Penjelasannya

| 11 Dec 2022 21:05
Puasa Weton Menurut Islam, Begini Penjelasannya
Ilustrasi ibadah. (Pexel/pixabay)

ERA.id - Bagi umat Muslim, tentunya mengetahui bahwa ada beberapa puasa sunah yang diajarkan Nabi Muhammad Saw kepada umatnya. Misalnya puasa Syawal, puasa Senin Kamis, atau puasa Daud. Selain menerima ganjaran pahala, jenis-jenis puasa tersebut dipercaya bisa menyehatkan para pelaku amalan tersebut.

Itulah sebabnya banyak orang yang mulai mempraktikkannya dalam keseharian. Namun, selain puasa tersebut, ada sebagian masyarakat yang juga menjalankan puasa hari kelahiran. Lantas, apakah puasa tersebut juga termasuk ajaran Rasulullah?

Cukup banyak masyarakat yang memperingati hari kelahiran mereka dengan berpuasa sunah, padahal mereka belum tentu mengetahui dan memahami kejelasan hukum dari puasa tersebut.

Agar ibadah sunah Anda bukanlah ibadah yang mengada-ada atau bid’ah dan mengatasnamakan sunah hanya atas dasar taklid, sebaiknya simak penjelasan puasa hari lahir atau puasa weton dalam Islam:

Puasa Hari Kelahiran Rasul

Ilustrasi tanggalan lahir atau weton (foto: dok. pixabay)

Rasulullah rajin menjalankan puasa sunah terutama pada hari Senin. Pada saat itu, beliau ditanya oleh para sahabat mengenai puasa yang dijalankannya setiap hari Senin. lalu Rasulullah menjawab, “Itu hari kelahiranku dan diturunkannya wahyu.” (H.R. Muslim dan Ahmad).

Menurut sebagian ulama, hadis tersebut menyatakan bahwa walaupun hari senin bertepatan dengan hari lahir Rasulullah, tetapi tidak ada anjuran bagi umatnya untuk ikut melaksanakan puasa hari kelahiran seperti beliau.

Hal ini disebabkan puasa sunah yang dijalankan rutin oleh beliau pada hari itu adalah hari dimana Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Rasul. Selain itu, jika Rasul mensyariatkan untuk menyarankan puasa hari kelahiran, tentu bukan pada hari kelahiran Anda, melainkan hari kelahiran Rasulullah.

Jika Anda mengkaji tentang kehidupan para sahabat, maka tidak akan ditemukan kelompok sahabat yang menjalankan puasa hari kelahiran mereka. Hal ini juga bisa menjadi salah satu acuan apakah ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah adalah syariat yang dianjurkan untuk Anda lakukan atau tidak. Oleh karena itu, Rasulullah menyarankan umatnya untuk tidak hanya mengikuti sunah yang beliau ajarkan tetapi juga mengikuti praktek ibadah dari para sahabat.

Sebelum menyimpulkan hukum puasa hari kelahiran dalam Islam, ada baiknya kita kaji terlebih dahulu jenis-jenis puasa sunah yang perintahkan oleh Rasulullah.

1. Puasa Senin Kamis

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda, “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh sebab itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang shaum.” (H.R. Tirmidzi).

2. Puasa Enam Hari pada Bulan Syawal

Diriwayatkan dari Abu Ayyub r.a., Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang shaum pada bulan Ramadan selanjutnya diikuti dengan shaum (Sunah) enam hari pada bulan Syawal, ia seakan-akan shaum sepanjang tahun,” (H.R. Muslim).

3. Puasa A’syura (9-10 Muharram)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Telah bersabda Rasulullah, ‘Shaum yang paling utama setelah shaum Ramadan adalah shaum pada bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.’” (H.R. Muslim).

4. Puasa Daud

Rasulullah saw. bersabda, “Shaumlah sehari dan berbukalah sehari. Itu adalah shaum Daud a.s. Dan itu shaum yang paling tangguh,” (H.R. Muslim).

5. Shaum Pada Bulan Sya’ban

Aisyah r.a. menjelasakan, “Tidak terlihat oleh saya Rasululllah menjalankan shaum dalam waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadan, dan tidak satu bulan pun yang sehari-harinya lebih banyak diisi dengan shaum oleh Nabi daripada bulan Sya’ban,” (H.R. Bukhari-Muslim).

6. Shaum Tiga Hari Setiap Bulan

Abdullah bin Amr bin Ash ra berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Shaum tiga hari setiap bulan itu seperti shaum sepanjang tahun,” (H.R. Bukhari-Muslim).

Abu Dzar ra berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila kamu shaum tiga hari dalam sebulan, shaumlah pada tanggal 13,14,15,” (H.R. Tirmidzi).

Demikianlah penjelasan tentang hukum puasa weton dalam Islam, semoga informasi ini bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Tags : puasa weton
Rekomendasi