ERA.id - Keisya Levronka mengaku mengalami trauma cukup dalam usai menuai banyak hujatan akibat tak bisa menyanyikan nada tinggi lagunya sendiri, yakni "Tak Ingin Usai" pada tahun 2022 lalu. Trauma ini bahkan membuat Keisya harus ke psikolog dan melakukan meditasi.
Penyanyi berusia 19 tahun itu mengaku bahwa awal ia tak bisa menyanyikan lagunya dengan baik dan menerima hujatan, dirinya masih baik-baik saja. Namun, hal tersebut ternyata menggangu mentalnya sehingga saat tampil di kesempatan berbeda juga kerap melakukan kesalahan yang sama.
"Aku awalnya baik-baik saja, all good, mau gimana lagi. Awalnya aku kira cuma grogi, tapi ternyata nyangkut terus di panggung selanjutnya. Aku nggak apa-apa, tapi itu masuk ngeganggu ke mental aku. Aku bacain komentar itu. Aku tiap nyanyi trauma, lihat orang kayak mikirin apa yang ada di isi kepala mereka," ungkap Keisya Levronka saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/1/2023).
Keisya mengatakan bahwa dirinya cukup lama merasakan trauma tersebut. Ia akhirnya bisa berdamai dengan mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa ia memang sedang tak baik-baik saja.
"Cukup lama ya, setengah tahunan deh. Aku baik saja di luar, tapi di dalam diri aku kayak ada perang. Cara berdamainya adalah ya sudah, nangis, nangisin saja, bilang saja tidak baik-baik saja," tuturnya.
Tak hanya dengan kekuatan sendiri, Keisya juga meminta bantuan profesional yakni psikolog untuk mengatasi traumanya. Ia bahkan kini harus melakukan meditasi sebelum bernyanyi di panggung agar merasa lebih tenang.
"Sekarang aku sebelum manggung harus meditasi ya. Di belakang panggung itu minimal 15 menit meditasi nenangin diri, setelah makeup biasanya. Aku ke psikolog, belajar meditasi, diajarin untuk nenangin diri dan lainnya," pungkas Keisya Levronka.
Seperti diketahui, Keisya Levronka menuai banyak hujatan usai tak berhasil menyanyikan nada tinggi lagunya "Tak Ingin Usai" saat tampil secara langsung. Hal itu terjadi berulang kali, bahkan saat Keisya manggung di Malaysia, yang berujung membuatnya kian dihujat.