ERA.id - Apa itu Met Gala menjadi perhatian masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut tidak terlepas dari Met Gala 2023 di New York, Amerika Serikat yang mengangkat tema "Karl Lagerfeld: A Line of Beauty".
Tema tersebut digunakan untuk menghormati dan mengenang sang desainer yang meninggal pada 2019. Namun, tidak semua entitas dunia fashion sepakat dengan tema itu.
Akun Twitter @HFMetGala merupakan salah satu pihak yang menyatakan penolakannya. Mereka merupakan akun Twitter bagi para penggemar high fashion atau orang-orang yang bekerja di industri fashion.
"Mendekati hari Senin pertama di bulan Mei, tim HF Twitter Met Gala ingin menyampaikan bahwa kami tidak akan merayakan Met Gala tahun ini karena nilai-nilai kami tidak selaras dengan pemilihan Karl Lagerfeld sebagai tema," ungkap akun tersebut, seperti dikutip Era.id.
Obrolan mengenai sosok Lagerfeld pun kemudian ramai di Twitter. Desainer tersebut dinilai sering menyampaikan pernyataan yang kontroversial, misalnya soal isu rasial, fatphobia, dan misoginis.
Mengenal Apa Itu Met Gala
Met Gala merupakan acara penggalangan dana besar yang diadakan setiap tahun oleh Metropolitan Museum of Art's Costume Institute. Gelaran ini didedikasikan untuk Met's Costume Institute.
Met Gala menjadi salah satu acara terbesar bagi dunia fashion yang dihadiri oleh banyak sekali selebritas dari berbagai penjuru dunia. Sementara, jika melihat sejarahnya, Met Gala telah mengalami perubahan dan perkembangan.
· Pendirian
Dilansir Vogue, acara ini digelar pertama kali pada 1948 oleh Eleanor Lambert, humas mode fashion Amerika Serikat. Dia adalah orang yang meluncurkan New York Fashion Week.
Tak hanya itu, Lambert juga menjadi sosok pelopor Costume Institute Benefit, pesta jamuan yang dilaksanakan tengah malam. Ketika Met Gala didirikan, acara tersebut merupakan skema dan tempat untuk mengumpulkan uang bagi Costume Institute.
· Tahun 1970-an
Pada awal 1970-an, Diana Vreeland, mantan Pemimpin Redaksi Vogue, bergabung dengan Costume Institute sebagai konsultan. Setelah itu, acara penggalangan dana itu mengambil bentuk Met Gala.
Seperti telah disinggung di awal, Met Gala punya tujuan utama menggalang dana untuk Costume Institute. Selain itu, acara ini menjadi perayaan pembukaan pameran tahunannya.
Pergeseran budaya acara tersebut terjadi saat Vreeland ditunjuk sebagai konsultan Costume Institute. Dia menjadi sosok yang seolah mengubah lokasi Met Gala menjadi Museum Seni Metropolitan dan menambahkan tema. Vreeland punya pengaruh yang besar dalam pembuatan tema Met Gala.
Dilansir Iconic Life, sampai tahun 1971, Met Gala digelar setiap tahun pada bulan Desember di empat lokasi di New York, Amerika Serikat. Terkait pengaruh penggunaan tema tertentu, hingga saat ini para tamu undangan harus mengenakan kostum sesuai tema yang sedang diangkat.
Vreeland menjadi sosok yang—bisa disebut—merangkul kekuatan budaya pop dan selebritas. Sejak saat itu, Met Gala menjadi acara yang berkaitan dengan budaya populer dengan publisitas dan liputan pers masif.
· Tahun 1990-an sampai saat ini
Tahun 90-an, Met Gala berjalan dengan beberapa tema tentang pameran. Pada 1999, Anna Wintour, Pemimpin Redaksi Vogue, menjadi menjadi ketua hingga saat ini.
Wintour mendatangkan suasana baru. Dilansir Women's Wear Daily, dia juga memberikan persetujuan terhadap apa yang dipakai oleh tamu terkenal yang berasal dari desainer dan menolak tamu pilihan sponsor demi orang lain.
Anna Wintour saat ini bertanggung jawab mengawasi manfaat, tema, daftar tamu, dan kerja sama pihak dengan Met Gala. Meski mengalami beberapa perubahan, Met Gala tetap menjadi acara penggalangan dana dan saat ini menjadi yang terbesar di New York City.