ERA.id - Aksi Rara Istiati Wulandari atau Rara Pawang Hujan yang gagal menahan hujan menjelang pertandingan Timnas Indonesia vs Argentina dibanjiri hujatan netizen. Sebelum bertanding, Rara Si Pawang Hujan mengawal Stadion Utama GBK sore hari untuk menghindari hujan.
Diketahui, FIFA Matchday Indonesia menghadapi Argentina berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Senin (19/6/2023) pukul 19.30 WIB. Akan tetapi, wilayah Jakarta justru diguyur hujan dan mempengaruhi kawasan stadion utama GBK.
Dalam video beredar, Rara Si Pawang Hujan berjalan tanpa alas kaki sembari memegang mangkok emas. Ia terlihat berjalan cepat ketika menjalani ritualnya. Bahkan, ia berjalan di tengah guyuran hujan.
Ia berjalan sambil mengucapkan sesuatu dan memutar tongkat untuk membuat bunyi di singing bowl.
Sebelum pertandingan dimulai, Rara Si Pawang Hujan berdoa agar hujan tidak mengguyur Stadion Utama GBK. Ia berharap agar langit cerah dan acara pertandingan berjalan lancar.
"Jadi Rara sudah meramal kalau elemen pertandingan kita itu air. Jadi harapan aku bukan hujan. Tapi sudah beres, sudah doa bersama," kata Rara Si Pawang Hujan, dikutip dari unggahan video @lambe_turah.
"Mudah-mudahan cerah dan kita sukses bersama menjadi tuan rumah yang baik," sambungnya.
Unggahan itu dibanjiri respon netizen. Mereka langsung menghujat Rara Si Pawang Hujan yang gagal menahan hujan di Stadion Utama GBK.
"Kalau mau jadi bangsa yang maju tinggalkan semua cara-cara primitif," tulis akun @najeeb.al****
"Kalau ada lo Ra pasti jadi sial, malah jadi hujan. Tuhan marah percaya sama lo," komentar akun @marcelriva****
"Jadi pawang buaya aja mbak kalau gagal lagi." kata akun @xs***
Sebelumnya, Rara Si Pawang Hujan gagal menahan hujan jelang MotoGP Indonesia 2022 pada Minggu (20/3/2023). Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku penyelenggara, telah memakai jasa pawang hujan untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
Rara Si Pawang Hujan juga gagal menghentikan hujan dalam acara festival musik yang digelar di Kota Cimahi, Jawa Barat. Beberapa orang sempat mencibirnya karena hujan deras tak kunjung reda meski si pawang sudah menjalani ritual, salah satunya dengan berkeliling sembari membaca mantra khusus.