ERA.id - Salah satu amalan hari Asyura 10 Muharam yang dianjurkan kepada umat Islam adalah puasa, yaitu puasa Asyura. Ini juga menjadi wujud ketundukan umat Islam kepada Allah Swt.
Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim, Abu Musa al-Asy’ari mengatakan, “Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah sqw. Bersabda, ‘Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu.’”
Dalam hadis lain, Ibnu Abbas meriwayatkan, ketika Nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah beliau berjumpa dengan orang-orang Yahudi yang mengerjakan puasa Asyura. Rasulullah saw. kemudian bertanya soal alasan mereka berpuasa. Orang-orang Yahudi itu menjawab, “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini.” Rasulullah pun bersabda, “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa (HR. Bukhari dan Muslim).
Amalan Hari Asyura 10 Muharam
Hari Asyura adalah hari yang bersejarah bagi umat Islam. Kemudian, Rasulullah saw. dahulu melaksanakan puasa. Dia juga telah memerintahkan pengikutnya untuk melaksanakan puasa.
Itulah sebabnya puasa Asyura menjadi salah satu amalan yang bisa dilaksanakan pada hari tersebut. Lalu, amalan apa saja yang bisa dilakukan pada hari Asyura? Dikutip Era.id dari situs resmi Kemenag Batang, berikut ini rinciannya.
· Puasa Asyura
Umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunah pada 10 Muharam. Keutamaannya terdapat dalam hadis berikut.
”Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab, ‘Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim).
Berdasarkan kitab Al Minhaj syarah Sohih Muslim Ibnu Hajar, Imam Nawawi menjelaskan bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa kecil. Sementara, utang piutang dan harta orang termakan tidak bisa ditebus dengan puasa tersebut.
· Puasa Tasu’a
Ini adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam. Ibnu Abbas meriwayatkan, “Pada waktu Rasulullah saw. dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat mengatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda, ‘Tahun depan Insyaallah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan,’ kata Ibnu Abbas. Akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah saw. wafat”. (H.R. Muslim dan Abu Daud).
Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sebanyak 2 hari, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharam. Puasa pada 9 Muharam ini disebut dengan puasa Tasu’a.
· Memperbanyak sedekah
Umat Islam juga dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, membantu kaum kerabat, membantu orang-orang miskin, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Hal tersebut perlu dilakukan dengan rasa ikhlas semata-mata mengharap keridaan Allah.