Inilah Tanda Anak Punya Pertemanan Toxic, Orang Tua Harus Tahu dan Ambil Langkah Bijak

| 04 Oct 2023 18:15
Inilah Tanda Anak Punya Pertemanan Toxic, Orang Tua Harus Tahu dan Ambil Langkah Bijak
Ilustrasi anak punya pertemanan toxic (pexels)

ERA.id - Lingkungan sosial adalah satu satu pembentuk kepribadian seseorang, apalagi pada remaja. Orang tua kadang khawatir anak memiliki lingkungan sosial atau lingkaran pertemanan yang buruk sebab hal tersebut bisa menular pada anaknya.

Jika anak hidup di lingkungan sosial yang baik, kemungkinan besar dia akan menjadi pribadi yang baik. Jika anak di hidup lingkungan sosial toxic atau buruk, anak berisiko memiliki sifat yang buruk pula. Orang sebab itu, orang tua perlu tahu tanda anak punya pertemanan toxic agar bisa melakukan langkah penanganan yang tepat.

Tanda Anak Punya Pertemanan Toxic

Orang tua perlu mengawasi anak dan perilakunya, tetapi tidak bisa dan tidak perlu memantau kehidupannya secara utuh selama 24 jam. Orang tua juga tidak perlu mencari tahu semua karakter teman si anak secara utuh dan lengkap.

Lagi pula, jika orang tua bertanya kepada anaknya mengenai sifat temannya, kemungkinan besar dia akan mengatakan hal-hal baik. Bukan hanya karena ingin menutupi, tetapi bisa jadi si anak memang belum memahami sifat asli dari temannya. Yang perlu dan bisa dilakukan oleh orang tua adalah melihat beberapa tanda yang bisa tampak dari anaknya.

Perlilaku anak berubah menjadi tidak peduli nasihat orang tua (pexels)

Perubahan sikap sehari-Hari

Jika terjadi perubahan sikap anak sehari-hari, orang tua perlu memberikan perhatian. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat negatif. Salah satu contoh perubahan yang dimaksud adalah anak yang tak pernah berani melanggar aturan, baik rumah maupun sekolah, menjadi bandel dan sering melanggar aturan dengan sengaja.

Sebagai contoh kasus, Rini adalah anak yang rajin mengerjakan PR dan tugas sekolah. Setelah kenaikan kelas, tiba-tiba dia tampak jarang mengerjakan PR, jarang belajar, dan pada akhirnya guru menelepon orang tuanya bahwa Rini kerap tidak mengumpulkan tugas.

Dalam kasus tersebut, orang tua sebaiknya tidak langsung memarahi Rini. Namun, sampaikan saran dari guru kepada Rini dengan cara yang baik dan jelas. Kemudian, orang tua perlu lebih memperhatikan perilaku Rini karena bisa jadi perubahan tersebut disebabkan oleh lingkungan pertemanan yang baru.

Suasana hati lebih mudah berubah

Anak yang terlibat pertemanan toxic bisa mengalami perubahan suasana hati saat atau setelah bertemu dengan teman tersebut. Pertemanan toxic tidak hanya berisiko membuat anak menjadi toxic, tetapi juga berisiko membuat mental anak tertekan.

Sebagai contoh, Rini adalah anak yang cerita, ramah, dan sopan kepada tetangga. Namun, setelah naik kelas dia menjadi lebih sering murung dan mudah marah.

Jadi anti-sosial

Anak yang anti-sosial bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi, termasuk terpapar pertemanan toxic. Anak yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba tak mau lagi berteman atau bertemu banyak orang. Terkadang, dia menjadi lebih sering mengunci pintu kamar dan membatasi komunikasi dengan orang lain, bahkan orang tuanya sendiri.

Perilaku kembali normal saat tidak bersama teman tertentu

Tanda selanjutnya anak memiliki pertemanan toxic adalah kembalinya perilaku atau suasana hati anak setelah tidak bersama temannya. Sebagai contoh, saat bermain bersama atau setelah bermain bersama, anak menjadi lebih murung dan mudah marah. Namun, pada suatu saat anak tidak bertemu dan bermain dengan temannya. Ketika itu dia menjadi seperti sebelumnya, yaitu anak yang biasa, tidak murung dan tidak mudah marah.

Itulah beberapa hal yang menjadi tanda anak punya pertemanan toxic. Menjadi orang tua memang tidak mudah, pada satu sisi perlu membebaskan anak mencari teman, tetapi pada waktu yang sama harus menyeleksi teman yang baik untuk si anak. Untuk mendapatkan informasi menarik yang lain, ikuti terus berita terbaru Era.id.

Rekomendasi