Kerap Dicatut Tanpa Izin, Agensi Minta Aplikasi Militer Korea Berhenti Gunakan Nama BTS

| 12 Jan 2024 14:46
Kerap Dicatut Tanpa Izin, Agensi Minta Aplikasi Militer Korea Berhenti Gunakan Nama BTS
BTS (Instagram)

ERA.id - HYBE Labels meminta aplikasi militer Korea Selatan, The Camp, berhenti menggunakan nama dan foto para member BTS tanpa izin. The Camp merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan surat untuk mereka yang sedang wajib militer.

Diketahui, seluruh member BTS kini sedang menjalani wajib militer. Dilansir dari Koreaboo, aplikasi The Camp sering menggunakan nama para member dan menuliskan kata "resmi" dalam unggahannya di komunitas aplikasinya.

Hal tersebut dinilai bisa membuat para penggemar bingung dan menilai bahwa komunitas aplikasi tersebut resmi dibuat oleh agensi. Tindakan menggunakan nama BTS ini juga disebut melanggar privasi.

"Perusahaan mengirimkan pernyataan kepada operator The Camp bahawa The Camp melanggar hak publisitas, seperti menggunakan nama boy group tanpa izin band dan agensi," pernyataan HYBE Labels.

Agensi juga menegaskan bahwa BTS memiliki platform komunitas penggemar sendiri, yakni di Weverse. Agensi juga menegaskan bahwa komunitas di The Camp tidak resmi agar penggemar tak keliru.

Setelah pernyataan HYBE Labels ini dirilis, pihak The Camp langsung menghapus nama BTS dan kata "official" di komunitas aplikasi tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa komunitas yang mereka buat tidak resmi.

"Ini bukan akun resmi BigHit Music (agensi BTS)," keterangan di The Camp.

Sementara itu, sebelumnya pihak The Camp juga sudah mencuri perhatian dengan menjual boneka dengan badge nama asli ketujuh member BTS. Boneka itu dijual di platform penjualan online mereka, The Camp Mall, dengan harga satu boneka 56 ribu won atau setara dengan Rp663 ribu.

Namun, boneka tersebut akhirnya sudah ditarik dari laman penjualan karena melanggar hak kepribadian tiap member BTS. Atas dua kejadian ini juga agensi BTS akan semakin memantau pencatutan nama grup dan member tanpa izin.

"Agaensi berencana memperkuat sistem pemantauannya dan akan mengambil langkah tegas terhadap mereka yang melanggar hal publisitas," pungkas agensi.

Rekomendasi