ERA.id - Angelina Sondakh menanggapi soal ramainya film Dirty Vote. Figur publik sekaligus mantan politikus di Indonesia ini mengaku tak kaget melihat permainan politik di Indonesia. Bahkan, ia sudah mengetahui akrobatiknya.
Dihadapan awak media, Angelina Sondakh berharap agar masyarakat bisa kembali tenang dan tak saling menyerang meski berbeda pilihan paslonnya. Ia mengatakan, masyarakat sebenarnya harus bahagia selama pesta demokrasi berlangsung.
"Melihat euforia ya pas kampanye ramai banget, cuman berharapnya setelah itu damai-damai saja," kata Angelina Sondakh, dikutip dari akun TikTok @p1sangkubelummasak.
"Yang namanya pesta kan harusnya bahagia, kita harusnya senyum, kita harusnya gembira. Jangan sampai jadi perang, debat sana-sini," lanjutnya.
Angelina Sondakh juga tidak mau membeberkan siapakah paslon yang dipilihnya. Ia tak mau pilihannya nanti malah menimbulkan komentar negatif dari publik. Angelina Sondakh menginginkan proses pemilu berjalan dengan lancar nantinya.
"Aku pasti ada lah (pilihan) tapi aku memang nggak mau kasih tahu, takutnya nanti itu jadi bahan perdebatan dan tidak membawa kebaikan," tutur Angelina Sondakh.
Sebagai mantan anggota DPR RI dan pernah terlibat kasus korupsi, Angelina Sondakh enggan membahas soal film Dirty Vote yang sedang ramai dimedia sosial. Tetapi, ia mengetahui permainan politik para pejabat.
"Mmmm ya makanya aku nggak mau ngomong banyak, karena aku tahu terlalu banyak juga gitu lho. Saya tidak ingin membangun pesimistic pada hal umumnya," ujar Angelina Sondakh.
Akan tetapi, mantan istri mendiang Adjie Massaid ini takjub melihat film Dirty Vote. Terlebih lagi, Angelina Sondakh mengerti seluk beluk dunia politik.
"Tapi karena saya pernah ada di situ dan saya tahu persis permainannya, saya tahu bergemingnya, saya tahu akrobatiknya, saya tahu sulap-menyulapnya," ujarnya.
"Jadi, lihat film itu sih lumayan wow. Oke oke gitu kan Walau saya jarang bicara bukan berarti nggak tahu." lanjutnya.
Film Dirty Vote baru saja dirilis di akun Youtube PSHK (Pusat Studi Hukum dan Kebijakan) Indonesia. Film dokumenter yang mengungkap desain kecurangan pemilu. Film itu menampilkan tiga pakar hukum tata negara yang menyampaikan berbagai desain kecurangan yang ditemukan pada Pemilu 2024. Mereka adalah Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Kecurangan dimulai dari ucapan berbeda-beda Jokowi soal anak-anaknya yang terjun ke dunia politik. Penyalahgunaan kekuasaan demi memenangkan pemilu. Paling menjadi sorotan adalah kekuatan besar di balik kecurangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.