ERA.id - Istilah childfree adalah pengganti dari kata childless. Istilah childfree ramai diperbincangkan setelah influencer dan YouTuber, Gita Savitri, memutuskan untuk childfree di tahun 2021 lalu. Memang terdapat alasan orang memilih childfree sebagai keputusan yang dibuat atas pertimbangan bersama dengan pasangan melalui telaah dan perhatian pada banyak aspek.
Secara harfiah childfree berarti keputusan pasangan suami dan istri (pasutri) untuk tidak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya. Istilah childfree mengacu pada keputusan seseorang untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Keputusan itu dibuat atas pertimbangan bersama dengan memerhatikan aspek kesehatan reproduksi, usia, atau pertimbangan yang bersifat personal lainnya.
Pilihan untuk childfree sering diperdebatkan karena banyak yang mengatakan bahwa salah satu tujuan pernikahan adalah memiliki keturunan. Banyak pula yang mengatakan bahwa agama juga mengajarkan pasangan yang telah menikah untuk memiliki anak.
Setiap pasangan punya alasan tersendiri kenapa mereka memilih untuk childfree dengan berbagai alasan berikut ini:
Tidak Ada Keinginan Untuk Memiliki Anak
Tidak semua orang ingin menjadi orangtua. Di tengah-tengah banyak orang yang mengatakan tidak dapat membayangkan hidup tanpa anak, ada juga yang memilih tidak ingin memiliki anak. Hal ini menjadi pilihan sensitif bagi setiap orang tanpa memberikan nilai baik dan buruk pada pribadi orang yang membuat keputusan tersebut.
Kesehatan
Memiliki anak juga memengaruhi kesehatan orangtua, terutama saat mengandung, bukan hanya fisik tapi juga kesehatan mental sang ibu. Hal ini dikarenakan ada hormon-hormon tertentu yang bisa mengubah mood.
Tidak hanya itu, bagi perempuan dan laki-laki yang memiliki penyakit keturunan, mungkin berpikir untuk tidak memiliki anak karena tidak ingin menurunkan penyakitnya tersebut. Mereka tidak mau melahirkan anak ke dunia hanya untuk mendapatkan penyakit yang mungkin tak bisa diobati.
Masalah kesehatan lainnya adalah kemungkinan bahwa pasangan tersebut mengidap penyakit kronis, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk memiliki anak.
Pekerjaan
Karier yang diimpikan harus dibangun dengan kerja keras. Pekerjaan untuk membangun karier tentu saja akan memakan banyak waktu dan tenaga. Memiliki anak akan mengalihkan waktu dan tenaga tersebut karena fokus menjadi terbagi dengan menginventasikan sumber daya diri pada kebutuhan mengurus dan tumbuh kembang anak. Bagi yang lebih memilih karier bisa jadi akan membuat keputusan untuk tidak memiliki anak.
Saat ini membesarkan seorang anak terutama dengan kualitas prima membutuhkan biaya yang besar, mulai dari kebutuhan utama, kesehatan, pendidikan, sampai ke biaya rekreasional dan tak terduga. Biaya yang besar harus dipersiapkan sebaik mungkin sehingga menjadi pertimbangan besar bagi mereka yang akan memutuskan untuk childfree.
Lingkungan yang Tidak Mendukung
Menurut sebagian orang yang peduli terhadap lingkungan, memilih untuk tidak memiliki anak adalah salah satu cara mereka untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Dalam sebuah studi yang berjudul "The Climate Mitigation Gap: Education and Government Recommendations Miss the Most Effective Individual Actions" mengungkapkan bahwa mengurangi satu anak setara dengan mengurangi emisi karbon.
Studi itu menjelaskan emisi karbon yang berkurang diumpamakan dengan 684 remaja yang mendaur ulang selama sisa hidup mereka. Dengan alasan itu, banyak aktivis yang memiliki lebih sedikit anak atau tidak memiliki anak sama sekali.
Merawat Orang Lain
Seseorang yang memutuskan tidak memiliki anak, mungkin sedang mengurus orang lain dengan kondisi tertentu, seperti orangtua yang sudah lanjut usia, saudara, atau pasangan yang mengidap penyakit tertentu sehingga memiliki dan merawat anak bukan suatu prioritas.
Gaya Hidup
Gaya hidup menjadi salah satu alasan untuk childfree. Prioritas mnghabiskan waktu untuk hobi, memelihara hewan, dan sebagainya dalam kehidupan menjadi fokus dan investasi utama. Bukan berarti hobi dan anak-anak tidak dapat hidup berdampingan, namun faktanya hidup akan berubah setelah memiliki anak, tidak hanya soal prioritas namun juga pola dan ritme kehidupan.
Trauma Keluarga
Setiap orang tentu memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Orang dengan pengalaman masa kecil yang buruk terkadang memilih untuk tidak memiliki anak. Mereka merasa tidak belajar pengasuhan yang baik dari orangtua mereka.
Bisa jadi mereka pernah di dalam sebuah keluarga yang abusive atau terdapat data kekerasan di dalam keluarga. Ketakutan di masa kecil ini dapat menjadikan seseorang tidak ingin membawa makhluk kecil ke dunia yang mungkin akan merasakan hal yang sama.
Itulah beberapa alasan untuk childfree. Setiap orang dan pasangan tentu saja memiliki pertimbangan dari banyak sisi sebelum akhirnya memutuskan untuk childfree. Apapun keputusan seseorang mengenai childfree merupakan keputusan di ranah personal, mari hargai dan hormati.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…