ERA.id - Di tengah pesatnya perkembangan media sosial, masyarakat perlu ikut aktif mengambil peluang dan tak hanya sekadar menjadi pengguna saja. Demikian disampaikan pemateri Muhammad Khaidar dalam acara "Mini Bootcamp: Video Creation" yang diselenggarakan Sinatif, Sabtu (19/5/2024).
Khaidar menjelaskan pengguna media sosial saat ini tak terelakkan sudah masuk ke dalam lingkup platform owner, public brand, dan creator yang semuanya mendapatkan manfaat dari penggunaan media sosial. Tiga "aktor" tersebut secara otomatis telah membentuk bisnis model media sosial.
"Kita sering bertanya, dari mana platform media sosial mendapatkan uang? Rahasianya ada di bisnis model media sosial," kata Khaidar.
Podcast video editor dr Indrawan Nugroho ini menjelaskan pemilik media sosial memberikan data pengguna mereka ke public brand. Public brand pun mengeluarkan produk dan beriklan di platform. Lalu iklan juga disebar lewat content creator melalui endorse. Bisnis model tersebut tentunya membentuk perputaran iklan dan uang.
"Siapa di platform ini yang tidak mendapatkan untung? Pengguna biasa seperti kita yang hanya scroll-scroll saja," kata Khaidar.
Lebih lanjut, Khaidar menilai pengguna media sosial seharusnya bisa memanfaatkan media sosial menjadi ladang "cuan" dengan menjadi pembuat konten. Ia pun memberikan sejumlah tips mudah untuk menjadi pembuat konten pemula.
"Kerjain aja, nggak usah banyak ngomong. Selesai lebih baik daripada sempurna," katanya.
Menurutnya, konten yang dibuat konsisten dan terus diujicoba dengan terus diperbaiki lebih baik daripada hanya semangat di awal. Sebab, biasanya pembuat konten hanya semangat selama sebulan awal. Padahal, agar sebuah konten bisa mendapatkan awareness, perlu ada konsistensi.
"Kita harus membangun awareness pengguna lain terhadap konten kita, kita masuk sebagai solusi dari masalah yang dihadapi pengguna lainnya," ujarnya.
Pengajar Creative Business School bersama Close the Door ini juga mengungkapkan alasan perlunya pembuat konten memahami algoritma media sosial. Setidaknya ada dua tujuan adanya algoritma tersebut.
"Tujuannya, pertama, orang masuk ke media sosial. Kedua, spend time di media sosial.